5

3.9K 391 25
                                    


From: Kengkla

Sebentar lagi aku sampai rumahmu, jangan pergi kemana-mana!

Dan pastikan P'No tidak pergi!


"Shit! Anjir! Mau kesini lagi dia!"

Nic mengumpat membaca pesan di handphonenya saat sedang sarapan dengan No.

"Ai Nic! Pagi-pagi jangan mengumpat!" kata No sambil memakan bubur ayamnya "Nanti agak siangan aja baru boleh ngumpat." Lanjut No yang hanya di balas dengan wajah malas Nic.

"Gak lucu P'!"

"P' gak lagi melucu Ai Nic, kalo pagi-pagi udah marah-marah nanti seharian pasti badmood, bener gak?"

"Bener sih P'....." jawab Nic--Tapi ini soal Kengkla P'! Kengkla! Nyawa P' lagi dalam bahaya! Ngerti gak sih lu P'!!

Batin Nic yang tidak bisa tersampaikan oleh No, Nic tau No menganggap Kla sebagai anak baik, pasti No tidak akan percaya jika Nic bilang kalau Kla adalah orang licik yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.

Nic kemudian melihat kepala No yang masih terbungkus perban, Saat membangunkan kakaknya untuk sarapan tadi Nic terkejut karena melihat ada perban dan bercak warna merah yang masih menempel disana.

Nic sudah bertanya berkali-kali tapi No hanya tertawa dan bilang tidak apa-apa.

"P', sebenarnya kepala P'No kenapa? P'No pasti semalam mabuk lagi dan melakukan hal aneh-aneh lagi!"

"P' lagi gak mabuk Nic."

No beranjak dari meja makan membawa mangkuk kotor miliknya dan Nic ke dapur untuk di bersihkan.

"Apa P'No berkelahi?" Tanya Nic kembali

"Gak mungkinlah Nic, kalo P'No sampai berkelahi bagaimana dengan tim sepak bola P'? bisa-bisa kami tidak boleh ikut bertanding selama 3 bulan penuh."

No hanya menjawab sambil tertawa, No sebenarnya sengaja tidak memberitahu Nic agar adiknya khawatir padanya—Jarang-jarang Nic khawatir denganku—batin No senang.

No memang tidak berbohong, dia merasa baik baik saja, ya walaupun tidak bisa dipungkiri jika kepalanya terkadang masih terasa sakit. No bersyukur batu tersebut hanya menghantam pinggiran kepalanya saja dan yang pasti akan meninggalkan bekas luka disisi kanan dahi No. Dia juga bersyukur memiliki teman seperti Type dan Ae yang langsung mebawanya ke rumah sakit padahal saat kejadian itu Type dan No masih ada kelas dari dosen killer pak Singto dan Type rela membolos untuk menemaninya di rumah sakit.

"Ya sudah terserah P'No saja kalo gak mau ngasih tahu." Nic beranjak naik ke kamarnya sampai dia terhenti sejenak "P'No aku mau siap-siap karena nanti ada kencan dengan pacarku, sebentar lagi Kla datang jadi temani dia main, ya!"

Nic langsung bergegas naik menuju kamarnya meninggalkan No yang teriak-teriak memanggil namanya.

"Lah kenapa gue yang mesti nemenin temannya main kesini. Teman teman siapa coba?"

No beralih membersihkan mangkuk kotornya yang kemudian akifitasnya terhenti karena bunyi bel rumahnya.

No berfikir cepat sekali Kla sampai di rumahnya dan bergegas menuju pintu depan. Saat membuka pintu tersebut bukan Kla yang berada di depannya tapi Type, Can, Ae, dan teman Ae-Pete, mereka datang dengan membawa banyak makanan dan sebuah bingkisan yang di bawa Ae.

"P'NOOOO!!! Siapa cowok br*ngsek yang berani memukulmu P'No!! katakan padaku aku akan memukul wajahnya hingga babak belur!!"

Cerocos Can saat melihat kepala No dengan perbannya.

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang