.
Flashback, 8 bulan yang lalu
To: Si Galak Type
Jemput gue di jl. OO no.11.
Ajak Champ juga, gue traktir minum! ^^
Techno memasukkan ponselnya saat seorang lelaki berjas hitam yang ia tahu selalu mengikutinya setiap kali bersama Kengkla tengah menuntunnya masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Silahkan masuk." Ucapnya tanpa ekspresi apapun.
Techno memasuki sebuah ruangan mewah dengan dokumen-dokumen yang berjajar rapi dimejanya. Ia melihat seorang lelaki paruh baya tengah sibuk dengan salah satu dokumen yang berada di atas mejanya.
"Ehem, maaf saya mengganggu waktu anda."
Lelaki itu mendongakkan pandangannya melihat Techno yang masih berdiri di depannya.
"Duduklah disana, saya selesaikan dokumen ini sebentar."
Setelah beberapa menit Techno duduk, ayah Kengkla datang menghampirinya.
"Techno...saya tidak mengira kamu akan datang kesini." Ucapanya sambil menyeruput kopi yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Terimakasih sudah memberikan saya waktu untuk bertemu anda." Ucap Techno.
"Jadi kamu sudah memutuskan untuk meninggalkan anak saya?"
Techno mengeratkan genggamannnya. "Maaf, tapi ini tentang Jumongkul Real Estate, saya tidak jadi magang di tempat tersebut, jadi......"
"Hmm, yahh, itu pilihan kamu. Memang itu yang terbaik."
Techno kembali mengeratkan genggamannya, kemudian mencoba tersenyum kepada lelaki yang diyakininya sebagai ayah Kengkla.
"Saya dengar Jumongkul Real Estate mengambil alih beberapa proyek di perusahaan-"
"Perusahaan ayahmu?" potongnya membuat pemuda di depannya mengeraskan rahangnya mencoba menahan emosinya.
"Jadi benar anda yang melakukannya? Ini gak ada hubungannya dengan keluarga saya!"
"Itu akibat karena kamu sudah mencoba merusak masa depan Kengkla, pikirkan baik-baik! Jika kalian tetap mempertahankan hubungan kalian? Siapa yang paling rugi? Kengkla akan menanggung ribuan karyawan disini nantinya, bandingkan dengan usaha ayahmu?"
Techno terdiam, ingin sekali dia memukul lelaki paruh baya yang telah menghina dan menghancurkan usaha ayahnya. Tapi Techno tahu semua akan sia-sia. Techno bukan siapa-siapa dibandingkan dengan keluarga Kengkla.
'Kengkla....gue gak mau nyakitin dia lebih dari ini.......'
"No, masa depan anak om menjadi taruhannya disini."
Techno memejamkan matanya erat. Benar Kengkla sudah membohonginya berkali-kali tapi Techno tahu pemuda itu benar-benar mencintainya, begitupun dirinya.
"Saya akan tinggalkan Kengkla, tapi saya mohon jangan pernah libatkan keluarga saya."
Ayah Kengkla menyunggingkan senyumnya.
"Apa omonganmu ini bisa saya percaya?"
Techno menatap ayah Kengkla dengan tajam, "Saya akan pergi sampai Kengkla menjadi pewaris om."
'Maaf, Kla.....'
.
.
Techno POV
.
Aku masih terdiam mematung di depan kamar, kembali aku menyentuh bibirku. Hangat.
Rasanya aku masih bisa merasakan bagaimana bibir Kengkla yang terus mengulum bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
RomansaKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...