23

2.3K 208 21
                                    

WARNING!

YG MERASA UNDER 18 DI HARAP SKIP! JGN DIBACA!

INGET MASIH KECIL!

.

.

.

Techno melihat kekasihnya kembali, namun ada yang aneh dari penglihatannya. Ia sadar kekasihnya itu sedang berjalan bersama seseorang yang mengikutinya dari belakang. Tanda tanya memenuhi pikirannya, seperti siapa pria paruh baya tersebut? Kenapa ia mengikuti Kengkla dari belakang? Dan kenyataan kenapa wajah Kekasihnya seperti itu, terlihat marah namun sedih secara bersamaan. Entahlah, Techno hanya merasakannya, mata Kengkla terlihat seperti seseorang yang terluka saat ini.

"Kla, dia berjalan sama siapa?"

Gumaman Techno terdengar jelas di telinga kedua orang yang duduk di depannya. Pria yang berbadan paling besar memutar pandangannya. Bibirnya seakan terbuka seketika saat melihat sosok yang sedang berjalan menuju mereka.

"Gawat!"

.

.

.

Type menyadari perubahan wajah kekasihnya, ia mengikuti arah dimana pandangan mata kekasihnya berada.

"Tharn, dia...?"

Tharn menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Type dan kemudian mengalihkan pandangannya kepada seorang pelayan yang berjalan mendekati meja mereka. Tanpa sepatah katapun Type seperti tahu maksud dari pandangan sang kekasih ketika mata mereka saling bertemu satu sama lain.

"Apa..? kalian tahu orang itu? Apa dia.."

"Terimakasih sudah menunggu pesanan anda."

Type dengan sigap 'seolah' menarik piring makanan yang di letakkan di depan Techno namun bukan itu yang ia lakukan. Untuk saat ini ia harus bisa menjauhkan Techno dari Kengkla, Tharn, dan ayahnya.

"Ah! Kurasa ini pesananku!"

PRANG!!

Kare pesanan dari Techno terjatuh di pangkuan pemuda kurus itu sebelum akhirnya mendarat mengotori lantai dan juga kaos putihnya. Techno sedikit mengaduh mengingat makanan itu yang masih panas dan kaos yang terlalu tipis membuat kuah kare menembus dengan mudah di perut datarnya.

"Maaf! Maaf, tuan saya tidak sengaja! Apa tuan baik-baik saja?"

"Ah, aku tidak apa-apa..."

"Maaf, ini salah saya tiba-tiba menarik piringanya. Ai'No, lo gak papa'kan? Sorry gue gak sengaja! Ayo kita bersihin baju lo dulu!"

"Eh! Type! Tunggu!"

"Maaf kami akan segera ganti makanannya."

Seperti tidak menghiraukan para pelayan yang ketakutan setelah menumpahkan makanan panas di baju tamunya. Type langsung menarik Techno untuk mengikutinya menuju toilet.

Seorang yang paling muda teralihkan padangannya, dari jarak yang tidak terlalu jauh ia melihat beberapa pelayan yang panik berada di meja tempat kekasihnya berada. Tanpa sepatah katapun ia berlari menuju mejanya meninggalkan sang ayah yang hanya memandang putranya berlari dengan tergesa-gesa .

"Dimana P'No?"

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami akan antarkan menu pengganti sesegera mungkin."

Tharn hanya tersenyum menanggapi perkataan pelayan tersebut yang kemudian pergi setelah selesai membersihkan meja mereka.

"Hei! Dimana P'No?"

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang