10

3.3K 283 30
                                    

.

Dada Techno tiba-tiba bergetar, ia tidak pernah melihat Kla seserius ini, yang ia tahu Kengkla adalah sahabat adiknya yang selalu tersenyum dalam situasi apapun.

"Emm, K-Kla, bercandamu lucu sekali." Techno yang mulai salah tingkah mencoba mengalikan pembicaraan dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Kla seketika menyentuh belakang kepala Techno menghancurkan jarak di antara mereka.

Mata Techno terbelalak seketika saat merasakan sesuatu menyentuh bibirnya.

Berbeda dengan Kla yang menutup matanya, merasakan kelembutan pada bibir Techno.

Ciuman itu hanya berlangsung beberapa saat, tapi bagi Techno dan Kengkla waktu seakan berhenti membuat jantung ke dua orang tersebut berpacu semakin kencang.

Kla melumat bibir atas No saat sebelum ia melepaskan ciuman lembut tersebut. Dengan kedua hidung mereka yang masih saling menempel satu sama lain Kla berkata lirih.

"Apa hal ini juga merupakan candaan bagimu, P'No."

.

.

.

======

Techno terlalu bodoh untuk urusan percintaan, mungkin dia nomor satu untuk urusan sepak bola, tapi jika menyangkut dalam hubungan cinta pengalamannya adalah nol besar.

Bukan tidak ada wanita yang menyukai Techno, banyak mahasiswi yang menyukainya diam-diam, memandangnya dari bangku penonton setiap kali Techno latihan ataupun bertanding. Cukup beberapa hari mengikuti Techno membuat Kengkla tahu bahwa saingannya tidak hanya Type namun para wanita yang siap kapan saja mendekati P'nya, oleh karena itu ia selalu memaksa untuk menjemput Techno pulang setelah latihan, ia tidak mau jika ada wanita lain yang menghampirinya ketika lelaki pujaannya selesai latihan.

Techno benar-benar tidak tahu harus memberi jawaban apa terhadap Kengkla. Dia adalah lelaki, begitupun Kengkla. Techno sendiri memiliki beberapa teman yang jelas-jelas berhubungan dengan sesama jenisnya, Techno tidak pernah ambil pusing hal itu, tapi sekarang dia sendiri mengalaminya, Techno tidak pernah sekalipun membayangkan dirinya berhubungan dengan sesama lelaki karena yang ia sukai hanyalah perempuan terutama yang memiliki dada besar bukan lelaki yang hanya memiliki dada yang datar.

"P', kenapa kau diam saja? Apa kau merasa jijik dengan ciuman dariku?"

Pertanyaan Kengkla memecah pikiran Techno yang sedang berkerja keras memikirkan situasinya sekarang. Apa Techno merasa jijik? Ia bahkan berdebar saat bibir nongnya itu menyentuh lembut bibirnya? Apa itu karena ciuman pertama Techno? Techno sendiri tidak tahu jawabannya, yang ia tahu ia hanya lelaki normal yang masih menyukai wanita cantik, bukan lelaki setampan apapun lelaki tersebut.

"Eum, P'..... P' ....."

Oh Tuhan, gue mesti ngomong apa ini? Dada gue kenapa dari tadi deg deg an gak mau berhenti!!!

Tiba-tiba Kengkla meneteskan air matanya membuat lelaki di depannya tertegun membulatkan matanya.

Apa dia sudah menyakiti perasaan nongnya itu? Ia bahkan belum mengatakan sepatah katapun.

"P', P'No pasti merasa jijik dengan Kla, maaf aku sudah lancang tiba-tiba mencium P'No ..." kata Kla lirih sambil mencoba menghapus air matanya.

"Aduh, Nong. P'....P', gak jijik kok, kayaknya sih enggak, nong? Eum, Kla jangan nangis ya? Beneran P' gak jijik, mungkin....aduh ini gue mau ngomong apa sih!!" Techno yang kebingungan meracau tidak jelas, Kengkla hanya melihatnya dengan air matanya yang tidak berhenti mengalir.

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang