14

2.7K 253 41
                                    

.

Ding!

From: Kengkla

P', maaf aku jemput p' kesiangan. Apa p' sudah sampai kampus? Jangan lupa sarapan ya, p'.

Nic bilang tadi P'No berangkat terburu-buru sampai gak sarapan.

Nanti siang aku ke kampus P', ya? Aku ingin ketemu P'.

"Oh, shiit!" Techno mengumpat

Sudah beberapa hari ini Techno mecoba menjauhi Kengkla, namun pemuda yang sedang dijauhi itu seakan tidak peduli dan terus saja mencoba mendekati Techno membuat pemuda tinggi itu frustasi dibuatnya.

Techno mengacak rambutnya, wajahnya terlihat seperti orang yang kelelahan dengan lingkar mata yang semakin kentara.

"P'No? kau baik-baik saja, p'?"

Tanya Can yang sekarang sedang makan bersama Techno. Sebodoh apapun Can dia masih bisa melihat kalau pikiran Techno sekarang entah berada dimana. Sikap Techno yang mencurigakan akhir-akhir ini membuat seluruh anak-anak tim menjadi khawatir, bahkan Can yang diajak makan bersamanyapun tidak enak hati meminta Techno untuk mentraktirnya.

"Tsk! Gimana, nih!!"

Bukannya menjawab pertanyaan Can, Techno kembali mengacak rambutnya dan membuat rambut coklatnya semakin berantakan.

"Au! P'No! berhenti garukin rambut p'! nanti ketombenya masuk ke makananku!!" canda Can namun Techno seakan tuli dia masih saja tetap berada di alam pikirannya menghiraukan Can yang sekarang mulai mendengus kesal.

Techno hanya tidak habis pikir, dia kabur dari rumah sepagi mungkin hanya untuk menghindari Kengkla. Bukan Kengkla yang terlalu lama menjemput Techno. Techno telalu takut jika bertemu dengan sahabat adiknya itu, dia bahkan sengaja mematikan ponselnya karena Techno tahu anak itu pasti akan menghubunginya berkali-kali karena sudah berangkat mendahuluinya.

Can yang sedari tadi terus berbicara tanpa di tanggagapi oleh Techno akhirnya sebal sendiri. Dia mengambil piringnya dan berdiri untuk pindah ke meja lain. Techno yang sadar memegang tangan Can dan Can hanya menatapnya sebal.

"Mau kemana?" Tanya Techno

"Cari temen yang bisa diajak ngobrol."

"Lo bisa ngobrol sama p' kan?

"Oh.. akhirnya P' sadar kalau ada orang di depan p'!"

"Maaf, Can. P' sedang banyak pikiran..." Techno menggaruk tengkunya dan dia menarik Can untuk duduk di sampingnya. "Nanti P' yang bayarin, lo jangan marah yaaa?"

Can yang semula berniat gak mau malakin kaptennya berubah pikiran karena Techno sendiri yang menawarkan diri.

"Kalau gitu Can mau nambah satu piring lagi! Terus Can mau nambah satenya juga 5!" jawab Can mulai maruk.

"Iya, iya terserah lo aja, ai'Can." Techno mengusak rambut Can yang seperti anak kecil di matanya.

"P' yang terbaik!" Can yang terlalu girang langsung memeluk Techno erat dan Techno yang sudah terbiasa dengan sikap Can membalas pelukan Can sambil menepuk-nepuk punggung Can.

"P'NO!"

Suara pemuda itu sangat lantang hingga membuat beberapa orang yang berada di kantin beralih menatapnya, termasuk Techno dan Can.

"Au! P', bukannya itu teman N'Nic?"

K,Kla...?? Bukannya dia bilang mau kesini pas makan siang?

Techno terkejut melihat sahabat adiknya yang tiba-tiba datang ke kampusnya dan sekarang sedang berjalan lurus menghapiri Techno dengan wajah yang menakutkan.

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang