.
"Apa kau merindukanku, P'?"
Bisik Kengkla membuat Techno kembali terdiam setiap kali ia merasakan nafas Kla menyentuh kulitnya.
"Ini hanya sehari P', dan kamu udah mengabaikan aku berhari-hari." Kata Kla lirih sambil terus mengecup leher putih Techno.
Kedua tangan Kla bergerak merangkul belakang kepala Techno, mendekatkan wajah pemuda itu padanya. Mengecup berkali-kali bibir ranum Techno, kemudian ia melumat bibir atas Techno, berkali-kali hingga Techno membalas lumatan itu pada bibir bawah Kengkla.
Kengkla terlalu merindukan Techno, ia ingin sekali memakan bibir ranum itu, atau ....... Ia ingin memakan Techno seutuhnya, sesegera mungkin.
.
.
.
Techno mencoba membuka matanya yang terasa sangat berat, kepalanya sakit akibat ulahnya yang minum alcohol terlalu banyak.
Pemuda kurus itu mendudukan dirinya sambil terus memijat keningnya, ia mencari ponselnya yang ternyata tergeletak di nakas hitam tepat di samping tempat tidurnya.
Beberapa pesan terlihat di layar ponsel tersebut namun tidak ada satupun pesan yang menarik. Techno masih meneliti beberapa pesan tersebut, berharap ada sebuah pesan dari kekasihnya, Kengkla.
"Huufft...." Ia mengeluarkan nafasnya berat, seberapa teliti ia memilah pesan-pesan yang masuk tetap saja Techno tidak menemukan pesan bahkan panggilan dari kekasihnya itu.
Techno merebahkan dirinya lagi, menutup matanya dan bergumam mengeluhkan kekasihnya yang sudah mengabaikan semua pesan-pesannya.
"Champ! Champ! Lo dimana? Ayo kita kencan seharian sebelum gue mulai magang minggu depan!!" teriaknya masih dengan mata terpejam.
"Apa maksud, phi?"
Sebuah suara membuat Techno terkesiap dan membuka matanya lebar-lebar. Jelas ia mendengar suara Kengkla, atau ia masih bermimpi? Techno yakin semalam ia mabuk bersama Champ, dan seharusnya sekarang ia berada di kamar Champ.
Pemuda itu memandang atap kamar yang ditempatinya, kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dan dia tersadar, Techno tidak sedang berada di kamar Champ, namun di kamar pria lain.
"Kla?" sahutnya sambil mendudukan dirinya kembali memandang seorang lelaki yang sedang berdiri di depan pintu kamar, rambutnya masih berantakan khas orang yang baru saja bangun tidur dengan celana boxer merah bergaris hitam dan kaos oblong putih yang entah kenapa malah menambah ketampanan lelaki itu.
Gila! Kenapa dia makin cakep kalo lagi berantakan gini! –serunya dalam hati.
"Apa maksud ucapan P'No tadi?" Kengkla berjalan menuju Techno dengan menatapnya tajam.
Techno menelan ludahnya bulat-bulat, ia sadar bahwa pemuda yang lebih muda darinya itu sedang dalam suasana yang tidak baik .
"Ah! Maksud phi....phi hanya ingin jalan-jalan saja sama C, Champ.....!!" Techno terkejut, ia menghentikan ucapannya saat ia sadar Kengkla sekarang sudah mengunci tubuhnya. Kedua tangan Kla mendorong pundak Techno, merebahkan tubuh kurus itu kembali di atas tempat tidur. Matanya masih menatap tajam manik Techno, ia tidak akan membiarkan lelaki yang dicintainya itu lari lagi darinya.
"Kla..?"
"Jangan lakukan lagi phi......"
Techno tidak bisa mengartikan arti tatapan lelaki yang sekarang sudah berada di atasnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
RomansaKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...