9

3.1K 302 14
                                    

"No! Bangun!"

"...."

"Ai'No!!! Aelah, No! Bangun!"

Type menyentuh ketiaknya beberapa saat dan setelah itu mengarahkannya tepat di indra penciuman No. Techno mulai mengerutkan kedua alisnya dengan sedikit membuka matanya dan setelah ia sadar sepenuhnya bahwa tangan Type yang terlalu bau itu menempel tepat di hidungnya membuat Techno langsung bangun dengan umpatan yang tidak lupa keluar dari mulutnya.

"Bangke!! Bau banget!"-umpat No

"Udah bangun, lo? Ngapain tiduran malem-malem di bawah pohon gelap-gelapan, hah?"

Type masih dengan posisi berjongkoknya di samping Techno yang sekarang duduk di atas tanah dengan menutupi hidungnya.

"Lo gak mandi berapa abad, Type? Bau banget ketiak lo?" Techno masih terus mengusak hidungnya karena bau ketiak Type yang tidak kunjung hilang.

"Tapi ampuh buat bangunin orang gila yang malah pingsan di bawah pohon padahal gue uda nyariin lo kemana-mana! Lo ngapain deh, bisa pingsan disini? Habis liat han-mmmmpp!"

Techno langsung membekap mulut Type dengan tangannya dan mendekatkan wajahnya ke arah Type. Lelaki bertubuh kurus itupun bahkan tidak sadar bahwa tingkahnya yang tiba-tiba tersebut membuat lelaki di depannya berdebar.

Dilihat sedeket gini kenapa muka No jadi keliatan imut banget? Anju! Pasti gara-gara gelap nih! Kalo terang gak mungkin No jadi seimut ini!-batin Type mencari-cari alasan dalam kegundahannya.

Type tidak tahu bahwa Techno sudah mulai keringat dingin ketika dia mulai sadar dari alasan pingsannya, No mulai membisikkan sesuatu pada Type.

"Type, dengerin gue! Mending kita buruan keluar dari sini! Di sini gak aman, biarin aja si Trump di culik sama setan!"

"Hah?" Jawab Type tidak mengerti dengan maksud perkataan Techno.

"Tadi gue denger suara Trump teriak, trus gue coba dong ngikutin tu suara eh pas gue balik badan gua langsung liaaatt......" Techno tidak berani melanjutkan kalimatnya, badannya sudah mulai dingin bukan karena dinginnya malam tapi karena keringat dingin sudah mulai bercucuran.

"Pokoknya kita mesti cepetan keluar dari sini! Sebelum tu setan balik lagi!!"

Tanpa menunggu jawaban dari Type, Techno bangun dan menarik tangannya berlari secepat mungkin hingga mereka keluar dari bangunan berhantu tersebut.

Sesampainya di depan gedung, Type dan Techno yang masih terengah-engah karena berlari melihat Tharn yang duduk di atas motor Techno dengan mendekap kedua tangannya.

"Hmm, gue nyariin lo berdua muter-muter gedung, dan kalian malah pacaran. Jadi bener'kan alasan lo mutusin gue karena lo selingkuh sama si cungkring ini."

Seketika Techno melepas genggaman tangannya pada Type, sebenarnya dia tahu jika Tharn tidak pernah suka dengannya. Tharn selalu mengira ada sesuatu di antara Techno dan Type walaupun mereka sudah menjelaskan padanya bahwa mereka hanya sahabat saja.

"Ai'Tharn, tadi kita..!"

Techno belum menyelesaikan ucapannya dan Type menarik tangannya kembali menuju kendaraan Techno dan menyuruh Tharn untuk menyingkir dari sana.

"Gak usah dijelasin, No! percuma gak bakal percaya! Minggir lo kami pulang!"

Tharn memegang erat tangan Type ketika ia mencoba menyingkirkan tubuh Tharn dari motor Techno. Genggamannya teralu kuat hingga seorang Type tidak bisa melepaskan genggaman tersebut.

"What the f*ck with you!"-Type

"Let's talk!"

"Lo mau kita ngomong apa lagi, hah! Lepasin gak tangan gue!"

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang