21

2.4K 219 42
                                        

.

Kengkla memarkirkan mobilnya di depan stadiun sepak bola tempat dimana Techno melakukan kegiatan favoritnya.

"Thanks, Kla!" Techno melepaskan seatbeltnya dan menarik tasnya bergegas keluar dari mobil sebelum tangan besar Kengkla menghentikan aktivitasnya.

Techno hanya mengangkat kedua alisnya tanda tidak mengerti dan dibalas dengan Kengkla yang mengarahkan telunjuknya pada bibir tipisnya.

"K, kau.... gila, Kla!!!" jawabnya sambil terbata dengan semburat merah yang mulai menghiasi pipinya.

Kengkla hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan ucapan kekasihnya, kemudian ia menunjuk bibir Techno lalu mengarakan kembali ke bibirnya.

"Sedikit aja phi.." pintanya dengan memasang wajah semelas mungkin.

"J, j, jangan bercanda, Kla! Orang-orang bisa melihat apa yang kita lakuin nanti!" sanggahnya.

"Ck! P'No masih aja mikirin omongan orang lain soal hubungan kita!" Gerutu Kla dengan wajah yang mulai kesal.

'Ya jelaslah!!' jawab Techno dalam hati.

"Trus buat apa kita jadian kalo cuma buat disembunyiin phi!"

Kalimat Kla tepat mengenai sasaran, membuat Techno semakin tidak berani menjawabnya.

'Ya bener, sih... tapi kan kita sama-sama laki, kalo ada yang tau bisa jadi omongan dimana-mana ai'Kla!!!' Batinnya kembali. Ya, Techno takut mengungkapkannya karena dia tahu Kengkla akan marah dan gak akan selesai percakapan mereka.

"Maaf, Kla... phi hanya masih belum siap kalo banyak orang yang tau soal hubungan kita..." pada akhirnya Techno membuka mulutnya dengan jawaban yang sudah ia persiapkan jika suatu saat nanti Kengkla menanyakan pertanyaan yang sulit.

"Kupikir teman-teman phi sudah tahu dengan hubungan kita?" guman Kengkla dengan wajah kecewanya.

'Mana mungkin gue ngumumin dengan bangganya kalo gue uda punya pacar yang lebih ganteng dari gue? Lebih muda 3 tahun dari gue? Sahabat adik gue sendiri? Au!! Nong Kla! Phi belum siap atuh nong!!' jeritan hati Techno yang hanya bisa ia pendam karena takut melukai perasaan Kengkla.

"Nanti akan ada waktunya nong.." -Techno mencoba menenangkan kekasihnya.

"Kapan phi?"

Techno menelan ludahnya bulat-bulat, " Secepatnya...phi pasti akan bilang ke teman-teman phi."

"Janji?" Kengkla menjulurkan jari kelingkingnya.

'Au! Kla? Kenapa harus janji jari kelingking? lo bukan anak SD?!'

"P'No?" panggilnya lagi.

"I, iya! phi janji!" Techno menyambut janji jari kelingking Kengkla namun dengan cepat tangan kanan Kengkla yang bergerak bebas meraih belakang kepala Techno dan meletakan ibu jarinya tepat di dagu Techno, menariknya ke bawah agar bibir si empunya terbuka untuk menyambut bibir tipis Kla.

Cup!

"Kla! Mmphh!"

Dengan segera Kengkla menangkup wajah Techno dengan kedua tangannya. Techno mencoba mendorong Kengkla namun sia-sia, ciuman Kla terlalu memabukkan untuk dirinya dan pada akhirnya kedua pemuda itu saling menikmati lumatan masing-masing.

"Aku tunggu waktu makan siang nanti ........, di kantin fakultas kamu..." kata Kla di sela-sela ciumannya.

"Hhmm..." jawab Techno masih memejamkan matanya sambil mencoba mengatur nafasnya agar kembali normal.

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang