12

3K 282 47
                                    

.

Techno tidak bisa menutup mulutnya ketika ia sudah memasuki restoran mewah yang khas dengan gaya eropanya. Selama hidupnya, Techno tidak pernah makan makanan mewah sama sekali, orang tuanya selalu bekera keras untuk menyekolahkan dia dan adiknya, bagi Techno bisa makan 3 kali sehari saja dia sudah sangat bersyukur. Voucher pemberian dari Pete-Ae sudah seperti pengabul impian Techno, pria berbadan kurus tinggi itu akhirnya bisa mencicipi makan tersebut.

Kengkla tersenyum simpul, memandang kepolosan pria yang lebih tua 3 tahun darinya. Pria dewasa yang terlihat seperti anak kecil yang baru saja memasuki taman bermain.

Kengkla melingkarkan tangannya ke pinggang Techno, membuat jarak mereka semakin rapat. Techno yang terkejut mencoba menjauhkan dirinya namun pelukan itu terlalu erat dan membuat tubuh Techno semakin mendekat pada Kla. Pria tinggi itu menarik nafasnya dalam-dalam, tubuhnya menjadi kaku seketika karena demi Tuhan, Techno bisa memandang wajah nongnya yang memang sudah tampan menjadi lebih tampan 100 kali lipat dari terakhir dia bertemu dengannya.

Mungkin Techno terdengar hiperbola, tapi paras Kla yang sedang jatuh cinta membuat tingkat ketampanannya bertambah setiap hari.

Techno menelan ludahnya kasar berharap jika jantungnya akan baik-baik saja malam ini.

"Kengkla!"

Seorang pria dewasa bersetelan jas hitam memanggil Kengkla yang membuat ke dua orang itu mengalihkan pandangannya pada sumber suara. Pria dewasa itu mendekat sambil membetulkan jasnya dan memberikan salam pada Techno dan Kengkla. Kesan Techno pertama kali melihat pria itu adalah ia seorang yang terlihat sopan dan tampan, Techno bahkan berfikir Kla dan orang-orang di sekitarnya pasti dari golongan orang kaya dengan tindak tutur dan paras yang luar biasa mengagumkan.

"Oh, hai P'Big. Lama gak ketemu."

"Kenapa anda tidak bilang kalau mau kesini? Saya akan menyiapkan ruang VIP untuk anda."

Techno berfikir sejenak, ruang VIP? Apa Kla sangat mengenal orang tersebut sampai ia harus memberikan Kla ruang VIP? Atau jangan-jangan pria tersebut adalah pemilik restoran? Jika benar, nongnya satu ini pasti benar-benar dari golongan orang yang super kaya sampai bisa mengenal pria tersebut.

"Tidak usah P'. Aku sendiri juga tidak tahu akan kesini, P'ku yang membawaku kesini." Jawab Kla sopan namun membuat pria tinggi disampingnya membulatkan matanya.

P'Ku? Aku tidak salah dengar?

"Benar'kan, P'No?" lanjut Kla bertanya pada No dan dengan gelagapan Techno hanya bisa menganggukkan kepalanya lucu.

"Kau lucu sekali P'No hari ini." Kengkla tersenyum melihat tingkah No dan jika biasanya Techno yang mengusak rabut Kla, kali ini Kla'lah yang melakukannya menyebabkan sengatan listrik yang tiba-tiba bisa No rasakan menjalar ke seluruh tubuh No.

Kalem, No...Kalem, No...

Batin No berusaha keras menetralkan detak jantungnya.

Seorang pelayan datang menghampiri pria berjas tersebut dan menyapa Kengkla dengan sopan lalu ia mengatakan jika ruang VIP sudah siap untuk digunakan.

"Kami sudah persiapkan ruang VIP di lantai atas untuk anda, ayo, silahkan ikuti saya."

Techno yang kebingungan hanya bisa mengikuti Kengkla yang menarik tangannya mengikuti langkah pria berjas itu menuju ruangan yang sudah disiapka olehnya.

Setiap pelayan yang melewati mereka selalu memberi hormat pada Kengkla membuat Techno bertanya-tanya, kenapa mereka sangat sopan kepada mereka, apa perlakuan restoran mewah selalu seperti ini? Sesibuk apapun pelayan itu berkerja walaupun dengan tangan yang penuh dengan piring makanan mereka selalu berhenti ketika ada Kengkla dan tidak lupa menunduk memberi salam pada nongnya tersebut.

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang