.
Type mendudukan dirinya, bersandar pada tepian tempat tidur.
Ia terus menundukkan kepalanya, menenggelamkan dirinya pada perasaan yang harus ia hapus dari sekarang.
"Kalo lo terus kayak gini, dia akan bener-bener pergi dari kehidupan lo."
Dengan bodohnya dia membantu orang yang dicintainya selama ini untuk mengejar pria lain.
Bunyi decitan pintu membangunkan Type dari lamunannya.
Tampak Tharn masuk dan berdiri di hadapannya. Pemuda tampan itu duduk menghadap Type, dan Type tidak tahu apa yang dipikirkan Tharn yang melihatnya dalam keadaannya seperti ini.
"Gue goblok banget ya, Tharn." Type membuka mulutnya.
Tangan besar Tharn bergerak mengusap lembut rambut Type, pemuda itu tersenyum lembut.
"Gue suka lo yang goblok kayak gini, karena itu yang bikin gue jatuh cinta sama lo." Lanjutnya yang kemudian memeluk Type.
Tharn memang berencana untuk datang menemui Type, dan saat ia hendak membuka pintu kamar pemuda itu tidak sengaja ia mendengar percakapan Type dan Techno.
Tharn bahkan melihat Techno yang keluar dengan ekspresi yang tidak karuan. Pemuda jangkung itu yakin jika Tharn pasti mendengar percakapan mereka, tapi Techno tidak peduli ia tetap pergi tanpa memberi sepatah katapun pada Tharn.
"Ada aku disini Type, aku akan selalu ada buat kamu." Lirih Tharn dalam pelukannya.
===
.
"Nic? Nic? Lo dimana?"
Techno mencari adiknya di setiap sudat rumah tapi ia tidak menemukan keberadaan adiknya.
Techno berkali-kali mencoba menghubungi adiknya namun panggilannya selalu sibuk.
"P'No? P' udah di rumah?"
Teriak Nic dari bawah dan Techno segera berlari menghampiri adiknya.
"Au! P' kenapa basah kuyup kayak gini?" Tanyanya melihat kakaknya yang sedang basah kuyup tanpa ada niatan untuk berganti baju.
"Nic, gue uda coba ngehubungin Kla dari tadi tapi nomernya gak aktif? Ada yang mau gue omongin ke dia."
Technic terdiam, matanya seakan bingung mencari-cari jawaban yang harus ia sampaikan pada kakaknya.
"Nic!" panggil Techno sambil memegang pundak adiknya.
"Eemm, p'.... Kengkla di suruh orang tuanya buat kuliah ke luar negeri, dan dia harus berangkat besok p'." jawab Technic yang tentu saja membuat Techno terkejut dengan jawaban yang tidak pernah ia pikirkan sama sekali.
"Kalau P'No mau nolak Kla dan ingin jauhin Kla, Kla gak akan pernah menampakkan diri Kla ke P'No."
Techno teringat dengan ucapan Kengkla di malam terakhir mereka bertemu, ucapan yang membuat hati Techno sakit hanya dengan membayangkan nong nya itu pergi menjauhinya.
"Jadi dia beneran ngejauhin gue......" gumam Techno.
"Nic? Lo bisa bantu gue ngehubungin dia? Gue yakin nomer gue udah gak bisa hubungin dia, atau jangan-jangan dia udah ganti nomer tanpa sepengetahuan gue?"
Pinta Techno dengan wajah khawatirnya, untuk pertama kalinya Technic melihat kakaknya seperti itu dan ia hanya bisa berusaha menenangkan kakaknya.
"Sebulan ini dia baru aja ngehubungin gue tadi buat salam perpisahan dan dia bilang setelah ini dia akan buang nomernya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
RomanceKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...