Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah Techno.
Di dalam mobil tersebut tampak seorang anak sma yang sedang merapikan rambutnya.
"Kata P'Techno kau tampan Kengkla, hari ini kau juga harus jadi lebih tampan lagi."
Guman Kengkla sambil membetulkan poninya tidak lupa dengan bibirnya yang sedikit menyeringai.
TOK TOK TOK
"Oh, Kla? Kau pagi sekali kesini?"
Technic-seorang yang sebenarnya tidak diharapkan Kla untuk mebukakan pintu untuknya.
"Ck!" Kengkla berdecak sebal dan kemudian dia mengedarkan pandangannya ke dalam rumah Nic untuk mencari keberadaan pujaannya di dalam sana. "Mana P'No? Biasanya dia yang bukain pintu buat gua?"
"Gak ada."
Jawab Nic santai kemudian dia berjalan masuk menuju meja makan melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.
"Kenapa bisa gak ada? Kemarin gua yakin antar P'No sampai rumah? Gua bahkan liat P'No masuk ke dalem rumah? Kenapa lu biarin P'No keluar tanpa gua, Huh?"
"Biasa aja kali, Kla! Gak usah ngegas! Udah sini sarapan dulu, lu pasti gak sarapan'kan? Pagi-pagi gini udah sampe sini aja lu, Kla."
Kengkla sengaja berangkat sepagi ini karena dia ingin bersama lebih lama dengan Techno, namun sepertinya rencana Kla gagal karena No yang dia harapkan sudah tidak ada di rumah.
"Muka lu biasa aja kali, Kla! Gak nganter kakak gua sehari aja udah manyun kayak gak ada hari esok aja lu, Kla!"
"Dia naik motor sendirian?"
Tanya Kla sambil mendudukan dirinya di depan Nic.
"Hi No Hrangkat hareng Hi Hype" Jawab Nic dengan mulut yang masih penuh dengan makanan, Kla yang tidak mengerti ucapan Nic mengerutkan alisnya mencoba mencerna kalimat Nic dan Nic yang tahu hal tersebut segera menelan makanannya mengulang kembali ucapannya.
"P'No brangkat bareng P'Type, Kla."
"APA!!"
-----------------------------------------------------------------
No memarkirkan motornya sembarang, Ia dan Type segera bergegas menuju gedung fakultas lama yang sedang di renovasi dan tidak ada seseorang di sana kecuali mereka berdua dan seseorang yang ingin mereka jumpai.
"P'No! P'Type!"
Teriak seseorang dengan wajah setengah menangisnya yang baru saja mereka kenal.
"Pete, kau tidak apa-apa'kan? Astaga Ae!!" –No
Si pendengar hanya menganggukkan kepalanya, suaranya seakan tercekat dan air matanya sudah tidak bisa terbendung lagi.
Ae dengan tubuh penuh luka dan wajah babak belurnya sedang pingsan di pangkuan Pete, dia tidak tahu harus melakukan apa, Pete terlalu takut hingga akhirnya menghubungi No karena sejak tadi tidak ada seorangpun yang melewati lokasi tersebut.
"No, lebih baik kita segera ke rumah sakit! Pete kau bawa mobil, kan?"
Pete mengangguk. "Pete, kau disini saja, No akan menemanimu, boleh aku pinjam kunci mobilmu agar kita bisa segera mengantar Ae ke rumah sakit." Pinta Type dan setelah ia tahu lokasi tempat Pete memarkirkan mobilnya segera dia bawa motor No menuju parkiran tersebut.
Saat Pete sudah sedikit tenang, No mencoba memberanikan diri untuk bertanya hal apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka.
"Pete? Orang yang memukul Ae sampai seperti ini....apa dia orang yang sama yang udah mukul kepala P' waktu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
RomantikKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...