.
Technic rasanya sudah tidak mampu jika ia harus berjalan lebih lama lagi, dia bahkan masih menggunakan seragam SMA karena sahabat anehnya tidak membiarkan Technic untuk berganti baju sebelum mampir ke mall hari ini.
Technic sudah meminum ice lemon tea untuk yang ke dua kalinya, dan saat sahabatnya itu masuk ke dalam toko pakaian yang Technic yakini ini sudah ke dua kali sahabatnya itu masuk ke dalam toko tersebut.
"Maaf, tidak boleh membawa makanan atau minuman ke dalam sini." Kata seorang spg wanita, Nic bahkan tidak bisa membedakan itu sebuah peringatan atau rayuan mengingat mata wanita itu yang tidak pernah lepas dari Nic. Perempuan itu mengedipkan matanya pada Nic dan di balas senyum menggoda oleh Nic. Tidak masalah bagi Nic mengingat wanita itu terlihat imut dengan gaya rambut ponytail dan celana pendeknya, Nic suka tipe wanita seperti itu.
"Woy, ngapain lu di sana! Cepetan kemari!" Titah sahabat atau mungkin sekarang statusnya adalah atasan Nic karena dia terlalu hobi memerintahnya.
Nic tidak mau kehilangan kesempatan bertemu gadis imut di tempat ini, ia hendak meminta nomor telephonenya sebelum ia sadar ternyata wanita itu sedang memandang sahabatnya dengan mulut terbuka lebar.
Technic sudah paham betul pandangan para wanita itu pada sahabatnya-Kengkla. Pandangan seperti melihat malaikat yang turun dari langit. Nic benar-benar di acuhkan oleh spg tersebut padahal beberapa menit yang laut dia seperti terpesona dengan Nic, mungkin karena sebelumnya ia tidak melihat Kengkla masuk ke dalam tokonya.
"Apa itu temanmu? Bisa kau kenalkan denganku?" pinta wanita itu dengan nada genitnya.
"Dia homo!" jawab Nic singkat sambil berlalu melewati spg yang sekarang membulatkan matanya tidak percaya.
Bisa jadi jomblo seumur hidup gue kalo deket-deket Kla!
"Bagus gak? Menurutmu P'No bakal suka gak kalo gue pake baju kayak gini?"
Kengkla yang baru saja keluar dari ruang ganti memperlihatkan kemeja biru yang ia coba pada Nic yang hanya di balas dengan seadanya oleh si pendengar.
"Hmm..."
"Ck! Bagus gak?"
"Lu pake model baju kek apa aja P'No gak bakal protes Kla! Aelah, Kla! Rumit banget hidup lo!" Nic ngegas.
"Kalo yang ini?" Kali ini Kengkla memperlihat gantungan kaus putih dengan kemeja warna navy yang menutupinya.
Nic menarik nafasnya dalam-dalam sebelum ia berkata 'iya' yang Nic yakini ini sudah jawaban 'iyanya' yang ke sekian kali di hari ini dengan pertanyaan yang sama dari Kengkla.
"Kla, lo cuma mau dinner sama P'No tapi ribet lo udah nglewatin calon nganten yang lagi fitting baju tau gak?" protes Nic namun yang di protes hanya cuek saja dan tetap mondar mandir keliling toko pakaian hanya untuk membeli pakaian yang akan dia gunakan untuk dinner dengan pujaan hatinya malam ini.
Kengkla yang baru saja di tolak oleh Techno benar-benar menjadi gila. Setelah kejadian perkelahian malam itu, Kengkla meminta Nic untuk membantunya balas dendam pada gerombolan yang sudah memukul Techno terutama Trump, seorang yang sudah melukai kepala lelaki kesayangannya. Kengkla harus bisa membalas berkali lipat dari apa yang ia perbuat pada Techno dan dengan uang dan kepintaran Kengkla mencari informasi ia mengetahui kebusukan Trump bahwa dia adalah seorang pengguna narkoba,
Kengkla sebernarnya meminta bantuan Tharn yang merupakan kenalannya untuk membantunya menghabisi teman-teman Trump namun Tharn tidak mau karena berandalan tersebut adalah teman Tharn sendiri, dan Niclah yang akhirnya membantu Kengkla. Berkelahi adalah hal yang paling di benci oleh Nic, karena itu bisa melukai wajah tampannya namun dengan iming-iming mobil Kla yang bebas ia pinjam selama satu bulan penuh membuat Nic luluh dan bersedia membantu Kla.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
RomanceKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...