.
"P'No lagi berusaha buat jauhin Kla?"
"Kla..., p'?"
"Kalau P'No mau nolak Kla dan ingin jauhin Kla, Kla gak akan pernah menampakkan diri Kla ke P'No."
Dada Techno berdebar dengan sangat hebat, entah kenapa hatinya sakit membayangkan jika ia tidak akan pernah bertemu Kla lagi.
"......tapi kalo kamu ingin Kla tetap disini, maka Kla gak akan pernah lepasin P'No. P'No harus jadi milik Kla."
Jika jantung Techno diumpamakan sebagai sebuah bom, maka bom itu sudah meledak saat ini juga. Tatapan Kla yang tidak pernah lepas dari mata Techno memperlihatkan keseriusan dalam sorot mata itu membuat perasaan Techno terasa campur aduk. Pemuda jangkung itu takut, takut jika ia melukai perasaan Kengkla. Di satu sisi ia masih belum bisa menerima Kengkla secepat itu. Techno baru mengenal Kengkla selama beberapa bulan saja dan Techno percaya sebuah cinta butuh suatu proses.
"Kla, kalaupun hubungan kita gak seperti yang kamu inginkan, kamu gak harus menghilang hanya karena hal seperti ini? Dan............" Techno menarik nafasnya perlahan, "ini terlalu cepat buat p'..." Akhirnya Techno membuka mulutnya, menyuarakan perasaannya yang hanya ditanggapi senyum kecil oleh pemuda yang berada di depannya sekarang.
"Hal seperti ini?" Kengkla memposisikan kembali duduknya, menyenderkan pundaknya dan kemudian ia memijit pelipisnya dengan tawa kecil yang tidak bisa Techno artikan.
"Kla..?" Techno mencoba meraih Kengkla namun tangan Kla menepisnya.
"P', Kla harus pulang. Selamat beristihat." Seperti biasa ucapan itu selalu dihiasi dengan senyum dibibir Kla, namun semakin hari senyum itu terasa berbeda, Kla terlihat sangat sedih hingga Techno hanya bisa terdiam memandang sahabat adiknya itu.
Mobil Kla berjalan pergi menjauhi rumah Techno. Ada perasaan aneh yang terasa di hati Techno ketika melihat kepergian mobil tersebut. Perasaan takut yang baru kali ini Techno rasakan.
===
.
.
.
Greek!
Terdengar bunyi sebuah pintu yang baru saja dibuka oleh seseorang dan pemuda yang sebelumnya bermalas-malasan di atas kasurnya segera berlari membuka pintu kamarnya.
"Nic!" Panggilnya.
Terlihat Technic datang dengan pacar barunya memasuki kamar Nic, membuat Techno sedikit terkejut.
"Njirr!! P'No?! Ngagegit gue aja!!"
"Oh, sorry, gue pikir lo sendiri..."
"Gue mau bantuin cewek gue bikin tugas, P' dan........Ada apa, P'? Tumben keluar kamar?"
"Ah...gak ada, p' cuma.......?" Techno menggaruk tengkuknya mencoba mencari alasan. "Ah! P' mau beli makanan, kalian mau nitip?"
"Nong Pim? Ada makanan yang nong mau?" Tanya Nic, pada seorang gadis manis yang berada di sebelahnya, dan dengan bibir yang dipautkan gadis itu menggelengkan kepalanya.
"P', mau bikin aku gendut ya nawarin makan jam segini?" jawabnya dengan nada kesal.
"Ahaha, p' suka kok liat nong Pim jadi makin chubby." Goda Nic.
"Ihh, p' jangan gitu dong, kan susah dietnya!" Jawab gadis itu dengan mencubit perut Nic.
OK. Techno siap untuk muntah kapan saja melihat adiknya sedang menggoda anak orang tepat di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
Roman d'amourKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...