ALBINO || Bagian 12

232 13 2
                                    

Kriiiing. Kriiiing. Kriiiing

"Eeeengh. 10 menit lagi ya." ujar Syahnaz yang belum sepenuhnya bangun.

Kriiing. Kriiiing. Kriiiing.

"Syahnaz! Bangun sayang udah jam enam lewat! Kamu sekolah nggak sih!?"

Syahnaz langsung membuka mata saat teriakan Liana menggelegar. "Ha?" Ia mengecek jam di ponselnya.

"BUNDAAAA! AKU KESIANGAN!"

Syahnaz menyingkap selimut dari tubuhnya. Lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Tamat sudah dirinya akan diceramahi habis-habisan oleh bundanya.

Butuh waktu sepuluh menit untuknya bersiap-siap. Ia lupa menyusun jadwal pelajaran hari ini. Gadis itu mengambil ponselnya lalu berlari ke bawah; menuju ruang makan.

"Bunda, aku makan di mobil aja ya, nanti telat sampai sekolahnya." Syahnaz membawa 2 potong  roti berisi selai cokelat. "Uang jajannya?"

Liana memberi selembar uang berwarna biru pada anak gadis itu. Syahnaz langsung mengambil uang tersebut lalu menyalam Liana. "Aku sekolah dulu ya! Jangan kangen."

*--*

"Hah, hah, hah. Pak satpam! Tunggu Syahnaz dulu!"

"Aduh, si eneng. Kumaha anak bageur bisa telat, ayo cepetan nanti kena marah Bu Endang."

"Makasih Pak Reno!" Syahnaz langsung ngacir ke kelasnya. Namun sialnya ia menabrak seseorang di koridor. Syahnaz takut-takut mengangkat kepalanya untuk mengetahui siapa yang dia tabrak itu.

Rava menaikkan sebelah alisnya. "Kok bisa telat?" tanya cowok itu.

"Aku kesiangan." Syahnaz menggembungkan pipinya.

"Nggak mandi pasti."

"Mandi kok! Kamu mah gitu selalu ngeremehin aku." Rava gemas sekali melihat Syahnaz sehingga ia mencubit pipi gadis itu.

"Ayo gue anter ke kelas lo." ujar Rava yang sudah menggandeng tangan Syahnaz. Pipi gadis itu sudah seperti kepiting rebus.

"Kamu telat juga?" tanya Syahnaz.

"Nggak, tadi gue disuruh guru anter berkas ke perpustakaan." jawab cowok itu.

"Oh, kirain telat."

"Syahnaz, kamu telat sepuluh menit di kelas saya!" ucap seorang guru setengah marah. Syahnaz menundukkan kepala, tak berani menatap guru tersebut. Ia memainkan tali tasnya.

"Maaf, Bu. Tadi Syahnaz bantuin saya antar berkas penting ke perpus. Jadi agak telat masuk kelas." Rava mengetuk pintu lalu masuk untuk menyalam guru itu, Syahnaz mengekor di belakangnya.

"Lain kali izin dulu sama guru yang ngajar! Saya kira kalian pacaran dulu sebelum masuk kelas, kebiasaan anak muda jaman sekarang."

"Nggak lah, Bu. Kita nggak bakalan kaya gitu juga lagian, nggak level kita." Rava tersenyum manis.

Syahnaz melihat seisi kelas. Mereka menatap kagum hingga memuji Rava yang sedang tersenyum itu. Iya sih pacarnya itu nambah ganteng apalagi kalau dilihat dari samping, Syahnaz saja sampai terpesona.

"Ya sudah itu saja, saya mau ke kelas, Bu." Rava berbalik badan, ia menepuk pelan kepala Syahnaz dihadapan banyak orang. "Belajar yang rajin ya."

ALBINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang