Part 11. Hujan

2.2K 66 2
                                    

Terimakasih pada hujan yang memberikanku ketegaran dihari sakit hati pertama.

******

V

enus turun dari mobil kemarahan semacam ini tidak pernah ia rasakan seumur hidup,ia membanting pintu mobil dengan mars mengikuti di belakangnya,lain dengan venus sang kakak terlihat lebih santai.
"Aku tau dia temen kakak,tapi gak seenaknya aja bisa meluk kayak tadi,emang aku apa? Aku dianggap pacar kakak disana kan?"

Merespon kemarahan venus ia hanya terkekeh dengan terus mengikuti gadisnya naik ke lantai dua,
"Cemburu nih?"

Godaan mars malah membuat venus naik pitam giliran pintu kamarnya yang menjadi sasaran bantingan venus,mars mengetuk pintu kamar venus ia menempelkan telinganya pada pintu.
"Sayang jangan marah donk... Aku minta maaf deh yang..."

Venus membuang tasnya ke atas kasur ia membuka seragamnya meninggalkan rok abu-abu dengan kaus tanpa lengan di tubuhnya,ia meraih ponselnya dan menelpon linda ia butuh teman curhat sekarang untuk meredam semua amarahnya.
"Halo lin..."

Mars turun dari lantai dua belum mendapati venus melainkan mamanya yang terlihat melamun di meja makan,mars menghampiri mamanya dan mencium pipi wanita itu seketika senyuman mengembang di wajah ny.rasti ,
"Sudah mandi? Ayo makan.."

"Tunggu venus aja deh ma.."

"Gak usah kamu makan duluan aja,venus nanti aja makannya"

"Biasanya juga venus ditunggu dulu kan ma...?"

"Mars,makan aja,kamu gak perlu peduliin venus,kalo dia laper pasti di turun buat makan"

Sepertinya mars sudah menangkap amarah pula di wajah mamanya,cukup mengejutkan mamanya marah dikondisi jantung yang lemah ini jadi tanpa membantah mars mengikuti kata mamanya saja.

Venus turun ia menyapa mamanya yang duduk di seberang mars,ia mengambil minum sambil melihat menu hari ini di atas meja ini.
"Kayaknya enak.."

"Ayo makan ven,ato mau disuapin?"

Mars menyodorkan sendok berisi nasi itu ke mulut venus,gadis itu menggeleng masih marah dengan kakaknya aka pacarnya ia mengambil nasi dan duduk di samping mars dengan wajah cemberut,mars menoel-noel pipi venus yang menggembung karna bibirnya yang mengerucut ia mars semakin terkekeh geli menampilkan deretan giginya tertawa renyah saat venus merengek tak suka diperlakukan seperti itu,ny rasti menggenggam jemarinya erat.
"Mama gak suka ya kalian becanda di depan makanan,kalo makan ya makan jangan aneh-aneh"tegur ny.rasti dingin.

Jika tadi mars sudah menangkap amarah pada perkataan sang mama kini venus pun merasakan hal yang sama,ia menunduk tanpa membantah begitu juga mars yang langsung diam dan melahap makanannya.
Malam itu semakin aneh saat sang mama tak berada di meja makan hanya sang papa yang menemani mereka makan,mars beberapa kali menoleh ke arah pintu kamar orang tuanya yang tertutup rapat sedangkan ia masih dengan keadaan makanan nya yang tak ia sentuh,menyadari kegelisahan mars tn.aditama menoleh ke arah mars melihat anaknya menunggui mamanya keluar,venus bertukar pandang mars dengan keadaan gelisah pula di sisi meja lain.
"Tidak usah menunggu mama,dia lagi gak enak badan"ujar tn.aditama.

"Papa kok gak temenin?"tanya mars.

"Mama nyuruh papa nemenin kalian papa makan"

Forbidden Love(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang