Aku pernah menyalahkan takdir bahkan membencinya,namun semua tak berguna karna takkan ada yang berubah,
Hanya menyiksa batin tanpa berbuah manisnya*****
Venus duduk termenung di belakang sekolah semilir angin mengibas rambut ikal miliknya, menerpa pipinya dengan sapuan kelembutan,wajah kakunya seakan menyiratkan banyak makna ada kekesalan dan kemarahan bersarang disana.
Seumur hidup ia dipuji karna paling pandai dalam hal pengontrolan emosi,tapi hari ini ia sudah mematahkan semua gelaran itu,dulu ia bangga telah menahan emosi berbentuk cinta membuat semua seakan tak pernah ada hingga mars berhasil meyakinkannya.
Kini semua berbeda sang venus secara gamblang telah menunjukkan sifat aslinya,bukan lagi venus pendiam dengan segala kesendiriannya,berubah menjadi venus yang lebih berani memperjuangkan harga dirinya.
Termasuk memperjuangkan mars hanya pria itu tak tau saja,bahwa sang venus tengah memikirkan jalan untuk bisa bersamanya,ia memang tengah berpura-pura pula sebagai topeng semata namun ia masih memperjuangkan seorang mars untuk dirinya sendiri,takkan membebani mars dengan perasaannya karna ia mencintai pria itu,ia menyayanginya dan tidak akan mau membebaninya.
Teng.. teng.. teng..
Venus menghela nafas dengan berat hati ia harus beranjak pergi dari dunia kecilnya ini, karna lonceng pertanda pulang sudah berbunyi ia harus segera ke gerbang menemui sang mama.
Venus menelusuri koridor yang penuh dengan murid-murid,
Berjalan berlawanan arah dengannya karna ia harus ke kelas dulu mengambil tas membuat ia harus lebih berhati-hati agar tak sampai di tepis seperti tadi saat istirahat,
Langkahnya terhenti begitu matanya menangkap sosok mars berjalan diantara kerumunan manusia dengan rangga.Pria itu tertawa lepas mendengar lelucon yang di lontarkan rangga,tanpa sadar ujung bibir venus melengkung membentuk seulas senyuman,langkah venus perlahan tapi pasti berjalan menghampiri mars,dan seperti magnet berkutub negatif yang menemukan kutub positif nya mars menangkap sosok venus mendekat sampai akhirnya berdiri di depannya.Lalu lalang para siswa menjadi background pertemuan kedua insan terlarang ini,rangga tau diri dengan melanjutkan perjalannya,lain lagi dengan mars yang seakan dipenuhi keheranan pada sosok dihadapannya.
"Terlalu lama untuk memberi kejutan?"celetuk venus memberikan cengiran manisnya di depan mars.
"Venus rindu pulang bareng sama kakak"rengeknya.
Venus memeluk lengan mars posesif sambil terus mendongak tersenyum ke arah pria itu,mars mendengus sembari terkekeh,mengulum senyum mendapati sikap manja venus yang tak pernah ia temukan sebelumnya.
"Kamu mau pulang bareng sama aku gak?"goda mars dengan menyipitkan sebelah matanya sekilas,berniat menggoda gadis manis itu.
Venus menampilkan deretan giginya tertawa sumringah dengan terus menganggukan kepala,mars menggenggam tangan venus dan menatap lembut gadis itu.
"Genggam erat tanganku ven,jangan sampe lepas,karna kalo sampe lepas takut nya susah buat di raih untuk digenggam lagi"ujar mars.
-
Satpam sekolah memberikan tas punggung berwarna biru tua pada supir pribadi orang tua mars dan venus,selanjutnya supir itu mengetuk kaca mobil mewah berwarna hitam mengkilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love(✓)
Teen FictionBercerita tentang kisah cinta terlarang antara mars dan venus yg merupakan kakak beradik