Part 35. Mars🌂

831 36 7
                                    



Tinggalkan jejak😊 jangan lupa untuk vote dan komennya


























Aku tidak meminta lagi tapi memohon dengan sangat tak apa tidak bersama tapi jangan buat ia menahan tangisnya saat aku tak lagi di sisinya

Mars_



































******
















"Bagaimana kabar adikku? Apa kau menjaganya dengan baik?"

Aku hanya melayangkan dua pertanyaan yang tak sesulit essay kuliah atau mengenai pembukuan kantor,tapi pria menyebalkan dan pedofil tua menyedihkan itu malah mengerjab kaget seakan tak menyangka aku menanyakan hal itu,dasar pedofil ia pikir jika aku meninggalkan venus aku benar-benar melepaskannya? Gila saja! Dia masih adikku aku akan tetap peduli padanya dan menjaganya.

Sebagai seorang kakak yang baik,iya



Beberapa detik dan pria yang semula bimbang itu menjawab pertanyaanku,"apa pedulimu"jawabnya singkat,padat,dan menjengkelkan.

Aku menatap sinis kevin hampir melayangkan tinju di wajah tua nya itu,untung masih bisa ku kontrol ia berdiri hendak pergi tanpa pamit sampai aku menendang pahanya yang dengan mulus membuat ia jatuh mencium lantai setelah ku tendang dari arah belakang dengan cukup kuat.





"Hauhhh shit,apa maumu sebenarnya!"serunya.

Papa yang kaget menahan lenganku agar tak melanjutkan pelampiasan emosi ini,sedangkan mama hanya diam dan tak ikut dalam perdebatan ini.

"Dia adikku jadi hakku untuk tau kabarnya"Aku mengangguk saja saat papa menggeleng untuk aku tak melanjutkan menghajar kevin.

Pedofil itu bangun dengn marah ia merapikan jas nya,"kenapa tidak bertanya pada orang tuamu!"

Dan ia berbalik pergi tanpa menghiraukan siapapun lagi,aku benar-benar harus menghajar pria brengsek itu nanti di kantor.

"Lebih baik kau bersiap,hari ini kau akan menemani papa ke kantor kan"

Aku mengangguk mengikuti penuturan papa,segera aku kembali ke kamar dan membersihkan diri,memakai setelan jas hitam dengan dasi merah dan bersiap ke kantor bersama papa.

"Ma..? Dimana papa?"

Aku melihat mama yang hanya duduk sendiri dengan wajah yang tak bisa ku artikan,apakah ia panik? Karna apa? Ku dekati mama dan duduk di sampingnya dengan badan yang menghadap ke arahnya,ku elus bahu mama yang membuatnya seketika menoleh ke arahku bisa ku rasakan keterkejutannya dan air muka yang berubah senang begitu melihatku.

"Mars.. papamu sudah ke kantor duluan kamu menyusul saja"

Aku mengangguk saja lalu berpamitan pergi entah kenapa ada rasa janggal dari raut wajah mama,apa mama sakit? Wajahnya pucat pasi.

Forbidden Love(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang