Part 13. Pisah

1.9K 59 1
                                    

Rossa- ayat-ayat cinta
On

Ini bukan ketakutan kita melainkan takdir kita..

V.arora

*****

M

ars menyembunyikan venus di balik tubuhnya,ia berusaha menjadi tameng gadisnya dari luapan amarah sang mama,
"Apa yang kalian pikirkan hah! Kalian sudah tidak waras,pengen mama cepet mati kalian! Kalian!, apa maksud kalian berbuat begitu ke mama"

Wanita itu terduduk seakan bersimpuh di depan mars yang menatap nanar wanita pertama yang paling ia sayang,namun ia juga seorang pria yang harusnya bertanggung jawab dengan segala pilihan hidupnya termasuk venus yang menjadi pilihan nya.
Venus masih terpaku memegang pipinya yang memerah bekas tamparan sang mama,ny rasti kini sudah berhenti memukul dada mars dan terisak di kaki mars sungguh mars tidak tega melihatnya.
"Ma.. maafin venus.."

Venus bergumam tanpa mengintip dari balik bahu mars atau bahkan menunjukkan dirinya,ia masih bertahan membendung air matanya di belakang mars .
"Diam kamu! Aku gak butuh permintaan maaf dari anak macam kamu!"

"Cukup ma!"

Mars akhirnya buka suara ia berjongkok di depan ny.rasti yang terduduk di atas aspal parkiran mall,mata mars berubah merah sedikit berkaca-kaca tentunya melihat wanita yang sangat ia sayangi dengan sepenuh jiwanya terisak di hadapannya karna kesalahannya sendiri,ia menangkup wajah mamanya dan tanpa sadar menangis.
"Kalo ada yang harus di salahin disini itu mars ma! Bukan venus"

"Mars kenapa kamu melakukan ini ke mama? Kamu gak sayang mama? Kamu tega khianatiin mama? Kepercayaan mama?"

"Mars cinta sama venus ma..."

Venus duduk menyender di pintu mobil ia tak perduli dengan tatapan orang yang lalu lalang memandang aneh dirinya,ia baru saja ditinggalkan sang mama dan mars pergi untuk mengejarnya,entah kenapa venus merasa sangat jijik dengan hidupnya,mengakhiri hidup? Mungkin itu adalah pilihan tepat baginya,karna dirinya yang sudah merasa bejat ini masih mencintai mars bahkan setelah semua ini terungkap.Mars melangkah gontai ke arah venus ia berjongkok dihadapan venus,ia menangkup wajah gadis yang sudah dipenuhi air mata itu,mars mencium bibir venus lama dengan menutup matanya.
Tangan venus yang bergetar ikut menangkup wajah mars,ia mengusap bekas air mata di pipi mars.
"Kita bakalan lewatin ini sama-samakan?"tanya mars.

Venus menggeleng,"denger ven, aku mau kamu ada di belakang aku buat perjuangin kita"

Venus mendorong mars hingga mars terduduk sempurna di atas aspal,"aku ngerasa jijik sama diri aku sendiri karna udah simpan rasa ini!"

Venus bangkit ia menyetop taksi dan masuk,taksi itu meluncur ke jalanan tanpa dapat mars cegah ia mengacak rambutnya frustasi.
"Aarrggghhh... venus! Aku cuma cinta sama kamu! Dan apapun itu gak akan bisa mengubah semuanya!"teriak mars.

Walau samar-samar venus dengar teriakan mars-nya,hanya saja ia takkan punya kekuatan untuk menyahut untuk menyerukan hal sama,venus membekap mulutnya namun tak mengurai air mata yang semakin deras.

Mars turun dari mobil disini ia harus menghadapi orang lain yang mungkin akan sama marahnya seperti mamanya,ia melihat tn.aditama papanya duduk di sofa menonton berita sore dengan wajah datar.
"Pa.."

Forbidden Love(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang