Part 9. Pacar

2.3K 73 1
                                    

Kesempatan paling berharga yang tuhan berikan padaku adalah
Kesempatan dimana kita bisa berada bersama di setiap helaan nafasmu di kehidupan ini.

*****

S

usan melirik venus yang sedari tadi sibuk dengan aplikasi shopping di gadget miliknya,sesuatu kebiasaan yang sangat bertolak belakang dan berhasil membuat linda juga memperhatikannya,juna menoleh ke arah venus mencoba berbicara dengan gadis itu setelah melihat kerutan di dahinya.
"Ngapain ven?"tanya juna.

"Nggak ada,cuma mau beli sesuatu aja tapi bingung pilih yang mana?"jawabnya.

Venus menunjukkan gambar dua buah model hoodie kepada juna, dengan pikiran cowok itu akan membantunya,linda bertanya pada susan tanpa bersuara hanya gerakan mulut yang langsung susan mengerti sahabatnya itu sedang bertanya 'untuk siapa?' Namun susan yang juga belum tau hanya menggeleng,juna menunjuk satu yang berwarna hitam dengan tulisan FIND YOU. Venus memperhatikan sejenak serta menimbang-nimbang lalu ia kembali menggeleng dan selanjutnya menghela nafas pasrah,ia tidak mempunyai keahlian sama sekali untuk memahami orang lain,ia sendiri tidak terlalu pusing dengan seleranya yang tidak jelas dalam hal apapun dan sekarang ia harus mencarikan sesuatu yang cocok dengan selera orang lain.

"Buat siapa? Itukan ukuran buat cowok? Buat pacar kamu?"tanya juna.

"Buat kak mars,ven?"tanya linda pula.

Venus menggeleng cepat dengan senyum yang berhasil terukir di bibirnya,"bukan kok,aku pergi dulu ya,abiss istirahat ini jamkos kan?"venus membereskan beberapa alat tulis yang berserakan di atas mejanya,segera bangun dan pergi keluar kelas,meninggalkan wajah kebingungan ketiga sahabatnya.

Venus bergerak cepat dengan niatan menghindari mars,ia melihat mars dan rangga berjalan ke arahnya di ujung lorong kelas,segera ia berbelok agar tak sampai bertemu muka dengan kakaknya itu,rangga menyikut mars dengan kekehan tertahan sedangkan mars malah tersenyum dengan kedua tangan yang berada di saku celananya.
"Lucu banget,mereka pake maksa gue keluar buat ngejauhin lo dari area kelas"ujar rangga geleng-geleng kepala dengan sifat kekanakan teman-teman kelasnya.

"Ngapain coba sampe kayak gitu segala,dari kecil nih ya gue kasih ke elo,acara kayak gituan tuh bukan gue banget,pernah sekali mama diemin gue karna gue kabur gara-gara gak suka acara kayak gituan"jelas mars.

"Tapi euforia anak-anak di kelas itu udah hebat banget,apalagi anak cewek mereka udah kayak kebakaran jenggot"

Rangga dan mars tertawa sambil memegangi perut,mereka terus berjalan hingga melewati kelas venus di IPA 1,mars berusaha mencari sosok gadisnya dideretan kursi yang diduduki para siswa,nihil tak ada venus disana hanya ada juna,susan,dan linda yang sedang tertawa cekikikan dengan omongan mereka disana,mars berhenti begitu juga rangga yang ikut melongo ke dalam kelas.
"Nyari adek lo?"

Mars menggangguk,"tumben gak sama gang-nya ,dia kemana yak?"

"Paling ke wc,ato gak ke kantin mars,udah lah yokk pergi"

Rangga menarik lengan mars menjauh dari kelas itu,venus berjalan ke belakang sekolah hamparan ilalang selalu membuat suasana hatinya lega, seakan pemandangan ilalang yang menari gemulai oleh terpaan angin memberikan bisikan menenangkan di telinganya,semua itu ia temukan ketika kebiasaannya yang suka berlari dari semua orang,dulu ia hanyalah tipe gadis cupu yang tidak menyukai segala hal mengenai sosialisasi sesama.Hingga ia masuk ke sekolah ini dan bertemu dua sahabat yang sangat mengerti dirinya,seakan berada di kehidupan kedua yang baru venus akhirnya berani membuka diri namun kebiasaan melamun dan menyendiri masih ia gemari hanya mars seorang yang tau kebiasaan ini,walau kakaknya itu selalu mencegah kebiasaan ini berkepanjangan namun percuma saja,karna ini adalah kegiatan yang sudah melekat padanya sedari kecil.
"Aku gugup,ini pertamakali aku memberi hadiah pada pacar,kalo itu sebagai kak mars aku mungkin tidak akan memberi hadiah,lagian dia tidak suka pesta seperti itu"

Venus men-scroll layar gadgetnya mencari hadiah yang dikira pas, hingga ia menemukan sebuah kalung rantai yang cukup kecil, sedikit tarikan  di sudut bibir venus menggambarkan sesuatu.
"Akhirnya aku temukan juga"

Mars meletakkan i-phone miliknya dengan kembali menyeruput jus jeruk di hadapannya,layar i-phone yang menunjukkan tak satupun notif yang masuk dengan semakin resah ia hanya menghela nafas menetralkan emosi nya.
"Ingat mars,sifat posesif dari sebuah hubungan itu hanya meyulitkan pasanganmu"

"Gue cuma khawatir aja,dia kenapa-napa"gumam mars.

"Ini sekolah bukan sarang bandit,jadi gak ada yang perlu di khawatirin"ujar rangga.

Chika duduk di samping mars dan dihadapan mereka vera sudah duduk sambil mengerling ke arah rangga,rangga menelan salivanya menemukan dewi ular disampingnya bertingkah nakal.
"Hay mars,aku dengar kamu ulang tahun,selamat ulang tahun ya..."ujar cika.

"Iya makasih cik,"

"Kamu pasti ngadain pesta kan?"

"Nggak cik,gue gak terlalu suka pesta ulang tahun"

"Yahh kok gitu sih,padahal temen-temen satu angkatan udah nunggu banget pesta ultah kamu"

"Itu gak mengubah apa pun,duluan ya cik.."
Mars segera bangun saat menemukan sosok yang ia tunggu akhirnya menampakkan diri,gadis itu sedang berbasa-basi dengan bu kantin sambil mengambil sebotol air mineral.
Cika merengut kesal melihat mars menghampiri venus,ia beralih menatap rangga yang sedang terpaku dengan vera yang bergelayut manja di lengan cowok itu.
"Ga.. gue butuh bantuan elo?"

Rangga segera mendorong vera agak menjauh darinya,jika berhadapan dengan gadis ganas ini rangga hanya bisa pasrah,ia beralih menatap cika,
"Bantuin apaan?"tanya rangga.

"Gue mau bikin surprise party di rumah mars"

"Sorry gue gak bisa titik!"

"Ayolah ga... gue denger kelurga mars baru pindah,gue gak pernah ketemu ortu dia apalagi kerumahnya"

"Lagian buat apa cik? Gak ada guna juga lo tau ortu dia"

Cika melototi rangga,"gue suka mars,dan gue yakin lo tau itu!"

Rangga menghela nafas,mars meniup telinga venus membuat gadis itu terlonjak kaget memegangi telinganya,setelahnya ia sudah mengerucutkan bibirnya tanpa perduli venus berjalan pergi meninggalkan mars,mars mengerutkan keningnya dengan sikap cuek gadisnya.
"Mau kemana yang? Kok sendirian aja?"tanya mars.

Venus meneguk air mineral di tangannya,sambil terus berjalan berdampingan dengan mars.
"Aku mau ke belakang sekolah"

"Suka banget sih disana? Disana angker lohhh"goda mars.

"Biarin,yang penting aku bisa menyendiri"

"Kalo udah punya pacar, kata sendiri udah di hapus di buku kehidupan kamu"

Venus berhenti dan duduk di samping pohon rindang,diikuti mars yang ikut duduk di sampingnya.
"Kak.."

"Mmhh"

"Selamat ulang tahun"
Venus menoleh ingin melihat ekspresi mars setelah mengatakan ucapan selamat itu, mars terlihat diam tidak menoleh ke arahnya ataupun mengucapkan rasa terima kasihnya sedikit kecewa mendapati wajah biasa dari mars padahal ia sudah membayangkan kebahagiaan memancar dari wajah pria itu.
Mars mencium bahu venus gadis itu cukup kaget ia menoleh dan melihat senyum simpul mars,
"Makasih sayang... aku makin sayang sama kamu,rasanya berat banget harus terus nahan nafsu kalo di dekat kamu,apalagi dapat ucapan kayak tadi aku makin gak tahan"ujar mars.

Venus mencubit perut mars kesal menyebabkan pria itu mengaduh kesakitan,
"Ampun sayang,aku minta maaf"

"Jangan ngomong vulgar ya"

"Iya sayang maaf"

Bersambung...

Butuh bawelan sama vote kalian,tolong tinggalkan jejak ya reader semuaaaa...

Biarkan author abal-abal kalian ini merasakan semangat dengan respon kalian di kolom komen...🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Salam sayang dari mars
Love...❤❤❤

Forbidden Love(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang