Part 3 . Mars

4.4K 128 1
                                    

Mars melempar tasnya ke atas meja dan duduk di sebelah sohibnya rangga , ia melirik rangga yg sibuk dengan psp di tangannya.
"Ga... gua mau curhat .."

"Curhat mulu kerjaan lu mars ! Gue bukan mamah dedeh"
Cetus rangga yg fokus dengan psp nya.
"Ga..."
Mars merampas psp rangga hingga protesan rangga pun keluar dari mulutnya.
"Mars...itu udh level terakhir lohh please kasihani gue..."
Kali ini rangga meminta dengan wajah memelas pada mars .
Seakan tak perduli mars malah mulai curhat.
"Venus kayaknya marah gegara gue nyium dia kemaren"
"Gile.. pala lu botak nyium adek lu sendiri"celetuk rangga.
Mars menghela nafas dan kembali menatap rangga yg tak percaya dengan perbuatan mars.
"Gue khilaf ga... gak bisa ngontrol diri.."gumam mars.
Rangga geleng-geleng kepala
"Pacarnya aja gak mungkin bisa nyium dia apalagi elu yg kakaknya..."ujar rangga.
"Gue sering baca novel soal kakak adekan kayaknya itu udh biasa"
Rangga menepuk pelan jidatnya kewalahan dengan sahabatnya yg sudah setengah gila ini.
"Novel,cerita,film itu bagian dari fiksi broo..dan kita hidup di dunia nyata gak ada yg namanya kakak cium adeknya seenaknya aja"
Mars mengerutkan keningnya berpikir keras apa yg ia lakukan salah ?
"Kalo lo masih mikir apa lo salah ato nggak? Mending lo pastiin ke venus deh cari tau apa dia suka atau gak? Soalnya gua gak mau sohib satu-satunya gua ini gila cuma karna cinta dia sendiri"
Rangga menepuk bahu mars.
Lonceng istirahat telah berbunyi mars hendak menuju ke kelas venus hingga ia berpapasan dengan susan juga linda.
"San lo liat venus gak?"
"Venus tadi keluar duluan pas istirahat kak"ujar susan.
"Mungkin di kantin kak, kita sama-sama aja yuk.." ajak linda
"Gak ,kalian duluan aja aku masih ada urusan"
Mars pun meninggalkan linda dan susan, wajahnya terlihat cemas akan venus yg tak kunjung ia temukan hingga ia sampai di belakang sekolah,gadis yg ia cari terlihat duduk di atas rumput liar menatap kosong hamparan rumput hijau yg sering digunakan untuk tempat bermain sepakbola.
Terpaan angin membuat rambut venus menari-nari ,mars melangkah perlahan dan duduk di samping venus tanpa venus sadari kedatangan mars ia bergumam.
"Setidaknya disini gue bisa lupa sejenak sama perasaan gue.."
Mars menoleh ke arah venus
"Galau ya neng..."
Refleks venus menoleh kaget ia melihat mars sudah duduk santai di sampingnya dengan senyum khasnya yg kini membuat venus tergila-gila dibuatnya.
"Kak mars ... kok tau aku disini!"
Protes venus yg tak terima kakaknya yg seenaknya tanpa permisi duduk disampingnya.
Mars mengelus lembut puncak kepala venus seraya tersenyum,mata keduanya bertemu .
"Kayaknya banyak pikiran banget ya nih kepala? Istirahatinnya aja harus menyendiri dulu jauh-jauh dari keramaian"
Tangan mars beralih ke pipi venus ia mencubit pipi venus , gadis itu tak protes ataupun membuka suara ia memilih diam mendengarkan mars melanjutkan ucapannya.
"Jangan cemberut ataupun diam terus kakak gak suka , gadis kakak gak boleh sedih ,untuk kakak please... senyum donk"
Tanpa aba-aba senyum venus merekah sesuai permintaan mars,mars terkekeh akhirnya ia bisa membuat senyum adiknya kembali.
"Nah gitu donk...ini baru gadis kakak"
Mars bangkit dari atas rumput ia mengulurkan tangannya pada venus.
"Balik yuk... udh mau masuk nih"
Venus menerima uluran tangan mars ia pun bangkit,mars menggandeng tangan venus menuju kelas.
Semua mata kini tertuju pada mars dan venus dengan senyum yg tak luntur sedikit pun,mereka berjalan beriringan dengan tangan yg terus bergandengan.
"Liat deh mars sama si junior venus makin mesra"cetus vera
"Iya nih makin baper deh gue liatnya"rengek dilla.
Chika menatap sinis pasangan yg ramai diperbincangkan di sekolah itu, siapa lagi jika bukan mars dan venus yg membuat semua orang iri dengan keduanya yg terlihat serasi dan cocok.

Bersambung...

Hai hai semuanya...
Balik lagi dengan mars dan venus disini...
Vote nya banyakin yak...

Forbidden Love(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang