Part 28. kenangan

942 32 3
                                    

Ini kita saat bahagia kan?

Seorang gadis dengan beberapa atribut melekat di tubuhnya masuk ke dalam kelas,topi kerucutnya segera ia pakai juga nama aneh yang ditulis di kertas manila yang di pasangi tali plastik dan ia kalungkan di lehernya,

Ia menunduk menghindari kontak apapun dengan orang sekitar,bahkan memberi jarak saat orang melewatinya dan beginilah dirinya yang anti sosial lebih menikmati sendirinya,ia tidak pernah merasa kesepian juga tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari orang sekitar.

Ini hanya dirinya seorang venus yang kini sudah berada di tingkatan SMA,masih dirinya yang sejak SMP pendiam tidak suka bergaul lagi menyendiri adalah hobinya,

"Apa dia akan baik-baik saja? Sebenarnya gue sejak tadi udah pengen lari ke sampingnya biar dia keliatan gak tersisih gitu"gumam pria itu.

Di tepi lapangan dua orang siswa tengah berdiri memandangi para anak baru yang sedang melaksanakan mos ,salah satunya terlihat menghiraukan temannya bicara karna sibuk membaca komik bak kutu buku yang gula membaca,merasa tak di hiraukan siswa itu merebut komik dari tangan temannya.

"Brengsek banget sih lu! , balikin gak!"protes si empunya komik.

"Gue lagi cerita bodoh"

"Gue gak mau denger pinter"

Siswa itu mendengus dan melempar komik itu kembali ke si pemilik nya dengan ketus yang refleks di tangkap oleh temannya itu,ia kembali memperhatikan gadis yang berdiri sendiri di antara ramainya peserta mos,ia tau bahwa gadis bernama venus itu akan seperti ini lagi dan tidak berniat bergaul seperti yang selama ini gadis itu lakukan,namun ia berharap setidaknya gadis itu jadi lebih dewasa karna ia bukan lagi siswi SMP tapi SMA yang di anggap beberapa kalangan sudah dewasa walau hanya spekulasi.

Gadis yang mengasing itu tak lain venus orang asing baru di SMA ini,ia punya kakak namun tidak ia beberkan, kenapa? Ia dan kakaknya adalah dua sisi yang berlawanan,sang kakak yang ia tau populer semenjak ia menginjak tempat ini sangat berlawanan dengan dirinya yang pemalu dan selalu berdiri di belakang agar tidak di perhatikan.

Saat sang kakak di sorot ia lebih ke arah di sisihkan karna sipat dingin dan cueknya,itu bukanlah sifat yang menguntungkan tapi inilah dirinya sang venus yang hanya bersinar karna matahari bersedia menyinarinya karna walau ia menyimpan keindahan namun sinar planet lain bernama mars ternyata masih mengalahkan cahayanya.

Iya,keduanya bisa di ibaratkan planet dari nama juga keadaan masing-masing dari mereka,keduanya selalu menggambarkan diri bak planet mars dan planet venus yang dibatasi matahari,mereka tidak mengeluarkan teori apapun perihal planet dan hubungannya dengan mereka,karna dua planet itu hanya penggambaran akan dua pasang manusia yang ingin bersatu tapi dengan ikatan terlarang,ikatan itu bak planet bumi yang enggan keduanya untuk bersatu.

"Itu beneran kak mars yang famous itu kan?"

"Ngapain dia nyamperin cewek itu?"

Venus tersadar begitu mendengar bisikan para murid ia menoleh ke kanan dan menemukan para siswa siswi baru yang menatapnya penuh tanya,dan di depannya barisan senior dengan berbagai macam tatapan seperti tatapan sinis bak duri yang siap menusuk juga tatapan garang seakan siap menerkam dirinya,dan terakhir dari para siswa cowok yang menatap kail sembari terkekeh beli.

Venus menoleh ke kirinya akhirnya menemukan penyebab dirinya yang anti di sorot menjadi objek semua mata di siang dimana matahari bersinar terik,ia akan melangkah pergi hingga tangannya di cekal oleh pria di sebelah kirinya.

"Mau kemana sih? Sama aku aja disini,biar aku temenin ya?"ujar pria itu lembut.

Venus memutar bola matanya malas mulai lagi pria ini dengan sikap pedulinya yang venus rasa kelewat menganggu,venus menghela nafas kasar sambil berusaha melepaskan tangan mars yang memegang tangannya erat,bukannya melepas mars cengengesan sambil tangannya yang lain mencubit wajah venus.

Forbidden Love(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang