Jakarta, 2012
"Dahulu kala, ada sebuah kerajaan megah yang dihuni sepasang pria dan wanita, kemudian mereka memiliki seorang pangeran yang sangat tampan. Sang pangeran akhirnya bertemu dengan gadis cantik tetapi buruk rupa"
"Oon!" Ucap Nayeon sambil menepuk pundak Chanyeol kencang
"Tangan Lo ya, Nay."
"Lagian, mana ada puteri cantik tapi buruk rupa. Lo mah begonya kebangetan. Nih yah, kalo baca sejarah itu yang bener. Jangan diganti-ganti"
"Ada anjir"
"Mana ada, terus aja ngarang"
"Lo aja yang gak percaya. Gue tahu siapa, makanya gue ngomong"
Nayeon mendelik "Emang ada? siapa?"
"Elo" setelah itu Chanyeol berlari sambil tertawa, Nayeon melempar bantal kursi yang ada di sampingnya
"TIANG LISTRIK, KULKAS JUMBO, AWAS AJA YA LO!!"
***
Nayeon berlari turun ke bawah dan mencium pipi Ibunya dan juga Ayahnya
"Nay berangkat dulu" teriak Nayeon sambil berlari meninggalkan kedua orang tuanya
"Sarapan dulu" teriak Ibu Nayeon yang tidak di gubris puteri sematawayangnya
"Anakmu, Ma."
Nayeon berlari dan membuka pintu gerbang, dilihatnya seorang pria tinggi sudah menungganggi sepeda dengan wajah yang kusut.
"Hehehe, maaf"
"Lo punya jam, gak? Liat ini jam berapa?"
"Iya, iya gak lagi-lagi" Nayeon duduk di kursi belakang dan memeluk Chanyeol. Kemudian Chanyeol pergi mengayuh sepedanya
"Cepet sedikit, Chan"
"Lo berat bego"
"Marah-marah aja deh" Chanyeol tidak menanggapi ucapan Nayeon "Lo harusnya bersyukur punya temen cantik"
"Cantik dari mana, tu gigi urus biar gak makin panjang" Nayeon memukul Chanyeol dan membuat sepedanya oleng "Diem oncom"
"Lo tuh yang urus kaki lo, biar gak ngalahin tiang listrik" ucap Nayeon tidak mau kalah
"Kaki gue itu kaki paling sempurna"
"uweeee" ucap Nayeon yang membuat Chanyeol terkekeh
"Nay" panggil Chanyeol
"Hmm"
"Setelah lulus lo mau kuliah kemana?"
"Gue? gue pengen ke luar negeri, jadi idol"
Chanyeol menggelengkan kepalanya, sepertinya sudah salah bertanya pama makhluk seperti Im Nayeon.
"Kalo lo, sih?"
Chanyeol terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa. Di sisi lain, ia selalu ingin bersama Nayeon, baginya bersama Nayeon adalah mimpinya yang paling terbesar. Namun menjadi idol adalah hal yang paling ia benci, karena Chanyeol akan mengingat seseorang yang sampai saat ini , meski Chanyeol menyukai musik.
"Woi!!"
"Apa"
"Diem aja, di tanya tuh jawab kek."
"Gak tahu, masih gak jelas"
"Hm.. hidup lo memang gak jelas sih"
"Dari pada idup lo, absurd"
"Enak aja" ucap Nayeon sambil menepuk pundak Chanyeol, tak terasa mereka sudah sampai di sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
something in the past
Fanfiction(sudah selesai) Bagaimana jika ada sesuatu yang menimpamu di masa lalu dan kamu tak ingin mengingatnya lagi? Bagaimana jika takdir kembali membawamu pada masa lalu yang berusaha kamu jauhi?