47 - luka chanyeol

516 65 30
                                    

"a..ayah chanyeol?" lirih nayeon, entah mengapa perasaan nayeon kembali terasa sakit, ia belum benar – benar berdamai dengan masalalunya dan sekarang terungkap siapa sebenarnya dalang yang membuat rose melakukan hal seperti itu.

"kami hendak menemui keluarga chanyeol dan melaporkan semua perlakuan ayahnya padamu, tapi saat kami hendak kesana banyak mobil polisi yang keluar dari pekarangan rumah keluarga park" –ny im

"p..polisi??" –nayeon

Kedua orang tua nayeon mengangguk "kemudian tidak lama seluruh keluarga park pergi menggunakan mobil, kami bertanya pada satpam yang menjaga rumahnya dan ia mengatakan ayah chanyeol di tangkap polisi, dan istrinya masuk rumah sakit. Saat itu kami memutuskan pulang" –tuan im

Nayeon masih diam, ternyata setelah pergi meninggalkan rumahnya banyak yang terjadi. Keluarganya, rose, dan juga chanyeol.

"lalu untuk apa papah dan mamah disini? Bukankah ayah rose dan ibunya tidak berhasil mengambil harta kalian?" –nayeon

Kedua orang tua nayeon tersenyum "kami sudah putuskan untuk menyimpan seluruh uang kami termasuk perusahaan perusahaan kami untukmu sayang, sampai kamu datang." –tuan im

Nayeon menggelengkan kepalanya "enggak pah, nayeon gak mau. Nayeon udah bisa cari uang sendiri kok, mamah sama papah kembali lagi ke rumah yah, nayeon gak mau mamah sama papah tinggal disini" –nayeon

"nay, mamah sama papah gak mau kamu pergi ke l..." –ny im

"nayeon mohon mah" nayeon mengambil kedua tangan ibunya dan menggenggamnya "kali ini aja, ijinin nayeon milih apa yang nayeon inginkan, ijinin nayeon bersama mimpi nayeon. Nayeon mohon" –nayeon

"t..tapi" –ny im

"selama ini nayeon memang bersama mimpi nayeon, semuanya sudah nayeon dapatkan. Tapi gak ada artinya tanpa mamah dan papah, nayeon pengen ketika nayeon konser mamah dan papah dateng terus semangatin kami, nayeon pengen mamah dan papah teriak nama nayeon di sana seperti ayah dan ibu teman – teman nayeon. Nayeon mohon, ijinin nayeon bersama mimpi nayeon" tak terasa nayeon menjatuhkan air matanya. Ibunya tersenyum lirih dan memeluk nayeon. Ayah nayeon mengangguk menatap ibunya dan tersenyum.

"baiklah, lakukan apa yang membuatmu bahagia. Kami akan selalu mendukungmu" –ny im

"ibumu benar sayang, kami akan selalu ada disini" –tuan im

Nayeon semakin terisak di pelukan ibunya, tuan im memeluk istri dan anaknya. Untuk kali pertama di hidup nayeon setelah sekian lama hatinya benar – benar damai, hatinya tidak merasakan sakit kembali. Untuk pertama kalinya nayeon merasa kedua orang tuanya begitu menyayangi nayeon dan mencintainya. Nayeon tidak akan melupakan hari ini, hari dimana kedua orang tuanya mencintainya sepenuh hati.

***

"lepaskan saya! Saya mau lihat istri saya." Teriak tuan park di balik jendela rumah sakit

"sayang, sayang aku disini. Tolong aku sayang, maafin aku" lirih tuan park, ia kembali mengguncang – guncangkan jendelanya.

"sayang, kapan kamu jenguk aku? Kenapa kamu tega sama aku? Chanyeol? kai sama sehun? Anak kita mana??" tuan park mengusap dinding putih tersebut kemudian tertawa "hahaha, kamu disini rupanya? Sini sini, duduk disini yah. jangan kemana – mana" tuan park menuju meja dan mengambil sesuatu yang hanya ada dalam imajinasinya "taraaaa, kamu suka kan kalungnya? Sini aku pakein" tuan park memakaikan kalung kepada bayangan yang ia sebut sebagai istrinya "tuh kan bagus, kamu suka kan?" tuan park tersenyum

"kok kamu diem aja? Kamu gak suka? Kamu marah yah?" tuan park cemas dan bangun lalu berjalan mondar mandir "aha, kamu mau cincin? Cincin yah? sebentar aku ambil dulu" ucap tuan park

something in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang