3 - masa sma

779 76 8
                                    

Sekarang jam istirahat, Nayeon sudah ada di kantin sekolah dengan Rose. Nayeon sedang menatap ke arah sedotan, fikirnya kenapa bisa sedotan itu bengkok?

"Rose? Lo tahu gak kenapa sedotan ini bisa bengkok?"

Rose menggelengkan kepalanya "Pertanyaan lo gak ada yang normal sedikit apa?"

"Gimana bisa nanya normal, temen lo aja gak normal" ucap seorang pria yang bersama teman-temannya datang menghampiri meja Nayeon. Namanya Yunhyeong, semua orang tahu kalau Yunhyeong menyukai Nayeon, namun Nayeon tidak pernah percaya ucapan teman-temannya.

Nayeon menatap Yunhyeong tajam "Lo kenapa sih ngajak berantem mulu?"

"Wish, santai dong"

Hanbin menepuk pundak Yunhyeong "Udah anjir, ngajak berantem mulu"

"Anak orang bego" balas Boby

June berbisik kencang "Lo pengen dimarahin sama bodyguarnya kali"

Rose menghembuskan nafasnya lelah "Mending kalian pergi, udah sana"

"Nay, tiati. Kalo lo cemberut gitu gigi lo makin panjang" ledek Yunhyeong yang kemudian berjalan meninggalkan Nayeon

"ISH" kesal Nayeon, ia bangun dan mengejar Yunhyeong yang sudah lari, Nayeon berhenti dan mengambil nafas panjang "AWAS AJA, GUE BUNUH LO KALO KETEMU" teriak Nayeon

***

Bu Diana sedang menatap tiga siswa yang ada di depannya "Sehun, Kai, Chanyeol. Ibu bilang apa sama kalian?"

"Jangan ngobrol dikelas, Bu." ucap Chanyeol, Kai dan Sehun berbarengan

"Kenapa masih ngobrol?"

"Abis ini si albino ngajak ngobrol aja, Bu" ucap Kai yang mendapat tatapan tajam Sehiun

"Enak aja, Bu, bohong. Saya gak gitu kok Bu. Fitnah itu"

"Apaan, lo yang mulai. Dalam nilai juga gue yang dapetin nilai paling tinggi dari pada lo"

"Tapi dalam kehidupan nyata gue yang dapet kulit paling putih dari pada lo" balas Sehun tidak mau kalah

"Babi" ucap Kai kesal dan kemudian tanpa sadar menatap Bu Diana yang sedang menatapnya tajam "Hehe, maaf, Bu."

Chanyeol sudah memijat kepalanya mendengar perdebatan saudara kembarnya yang di luar nalar.

"SEHUN, KAI. KALIAN IBU HUKUM BERSIHKAN KAMAR MANDI MURID"

Sehun dan Kai saling pandang dan kemudian memohon kepada Bu Diana untuk membatalkan hukumannya.

Karena Chanyeol diam saja ibu Diana membiarkan Chanyeol kembali istirahat sebelum jam istirahat habis.

***

"Nay, pr lo udah?" Tanya Rose berbisik

"Udah"

"Pasti di bantuin Kak Chanyeol lagi, kan?"

"Hehe, lo kan tahu sendiri kadar otak gue itu hanya mampu menampung hal-hal diluar nalar"

Rose menggelengkan kepalanya, ia harus sabar memiliki teman seperti Nayeon. Rose tersenyum menatap Nayeon, Rose tidak menyangka bisa menemukan teman yang lebih banyak memiliki tingkat kehaluan dari pada kenyataan, tapi Rose senang karena Nayeon memiliki kedua orang tua yang begitu menyayanginya, apalagi Nayeon adalah anak satu-satunya, disukai banyak pria, bahkan Yunhyeong selalu berusaha membuat Nayeon kesal. Semua orang tahu Yunhyeong menyukai Nayeon, namun caranya memperlihatkan pada Nayeon berbeda.

Apalagi Nayeon berteman dengan kakak kelas yang terkenal sebagai pangeran di sekolah ini, siapa lagi kalau bukan Chanyeol, Kai, dan Sehun tiga pilar SMA ini. Rose terkadang tak habis fikir. Tetapi meski Nayeon pecicilan, Rose menyayangi Nayeon, karena Nayeon adalah satu satunya teman yang ada disaat senang maupun duka, meski terkadang tingkah keabsurdannya mengalahkan kewarasannya.

something in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang