5 - bagaimana jika berhenti saja?

658 76 10
                                    

Chanyeol kembali menuju dorm room, disana sudah ada semua member EXO yang menunggunya. Chanyeol datang dan ingin langsung masuk, namun Suho menahannya.

"Lo dari mana? Gue denger lo ketemu sama perempuan dari grup  TWICE?" Tanya Suho

Chanyeol diam. Ia sedang tidak ingin menjawab pertanyaan dari siapapun.

"Yeol, lo harus inget. Lo public figure, semua yang lo lakuin bisa aja ada yang liat dan itu berpengaruh sama karir lo" ucap Suho kembali

Chanyeol menatap tajam Suho, sedang Kai dan sehun segera melerai Suho.

"Udah, Ho, biarin Chanyeol sendiri dulu" ucap Kai

"Bukan gitu, gue cuma gak mau Chanyeol nambah masalah dan itu ngerugiin dia sendiri. Bisa aja bisa ngerugiin kita semua"

Xiumin mendekat dan merangkul Chanyeol "Lo istirahat aja, nanti kalau lo udah sanggup cerita. Lo bisa cerita"

"Min" Suho menatap Xiumin bertamua-tanya

"Udah, Ho."

Chanyeol masuk dan meninggalkan anak EXO. Baekhyune mendekat pada Kai dan juga Sehun "Aing yakin nih yah, pasti ada sesuatu yang kalian sembunyiin" ucap Baekhyune yang tidak di tanggapi Sehun dan Kai.

Chanyeol memasuki kamarnya dan mengunci kamarnya, ia menidurkan dirinya di ranjang yang besar. Chanyeol merasa hatinya hancur. Ia merindukan Nayeon. Semua, kenapa saat itu Chanyeol harus meninggalkannya? Kenapa ia begitu bodoh sampai tidak berusaha ada di saat Nayeon butuhkan?

"Gue menyesal, Nay, gue menyesal" lirih Chanyeol

***

Nayeon sedang dikamarnya dan membuka kotak kecil, disana tersimpan fotonya dan juga Chanyeol yang masih mengenakan baju sekolah menengah atas. Nayeon tersenyum lirih, namun kedua matanya menangis. Nayeon menghapusnya dan langsung menutup kotak kecil tersebut. Bahunya bergetar, ia merindukan Chanyeol, tetapi Nayeon membencinya. Benar-benar membencinya.

Momo membuka pintu kamar dan dilihatnya Nayeon sedang duduk di ranjang dan menunduk, Momo tahu Nayeon sedang menangis. Momo hendak menghampiri Nayeon namun menutup pintu kamar lalu menguncinya terlebih dahulu. Momo berjalan dan duduk di samping Nayeon, Nayeon menengok kesamping dan menatap Momo sendu, Nayeon memeluk Momo dan menangis, menumpahkan semua rasa sesaknya pada Momo.

"Sakit, Mo." Lirih Nayeon

Momo mengusap punggung Nayeon lembut, masa lalunya kembali membuat Nayeon menangis. Momo selalu berusaha agar Nayeon tidak bertemu dengan Chanyeol, selama bertahun-tahun ini Momo berhasil membuat Nayeon dan Chanyeol tidak bertemu meski mereka dalam panggung yang sama, seperti contoh kecil saat grup EXO akan tampil Momo dengan segera meminta Nayeon mengantarnya ke toilet sampai lagunya selesai, atau jika akan berpapasan Momo akan segera membawa Nayeon pergi menjauh tanpa sepengetahuan Nayeon. Tapi tadi, Momo tidak bisa mencegahnya. Takdir membuat Nayeon bertemu dengan pria yang tak ingin ditemui Nayeon.

Momo melepas pelukannya dan menghapus air mata Nayeon "Jangan nangis, nanti mata lo bengkak. Ntar gak cantik lagi"

Nayeon terdiam, biasanya Nayeon memiliki tingkat percaya diri yang tinggi dan selalu mengatakan bahwa dirinya sangat cantik. Tapi sekarang Nayeon kehilangan semangatnya.

Momo menggenggam tangan Nayeon dan tersenyum "Lo gak harus lupain masa lalu, Nay, lo cuma harus berdamai sama masa lalu"

Nayeon menatap Momo nanar dan air matanya jatuh "Tapi gue gak bisa, Mo, gue fikir mimpi gue bisa bikin gue bahagia. Tapi sekarang, mimpi ini justru membuat gue hancur" ucap Nayeon di sela-sela tangisnya "Gue pengen berhenti, kenapa Tuhan gak ambil gue aja, supaya gue gak usah ngerasain sesakit ini" lirih Nayeon

something in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang