"tan, nayeon jenguk tante. Tante apa kabar?" lirih nayeon, nayeon menghapus air matanya dan tersenyum "nayeon udah maafin tante sama om, nayeon gak marah kok sama tante, tante udah nayeon anggep seperti ibu nayeon sendiri. nayeon ingat waktu tante yang selalu membantu dan menguatkan nayeon ketika papah dan mamah tidak percaya sama nayeon" nayeon menundukkan kepalanya "nayeon menyesal, harusnya nayeon ada disaat – saat terakhir tante. Nayeon gak bisa tanpa tante, nayeon sayang sama tante, kenapa tante pergi ninggalin nayeon kaya gini?" nayeon semakin menangis, ia menumpahkan semua yang dirasakannya di makam seorang wanita yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri "nanti siapa yang belain nayeon kalo gak ada yang percaya sama nayeon tan?" nayeon semakin terisak.
Chanyeol menghapus air matanya dan berjalan lalu berjongkok di samping nayeon, nayeon masih menangis. Chanyeol membawa nayeon ke pelukannya, nayeon terkejut ada seseorang yang memeluknya, ia hendak melepaskan namun di tahannya.
"ini gue" –chanyeol
Nayeon diam, nayeon semakin terisak. Nayeon hendak melepas pelukannya namun chanyeol menahannya dan mengusap kepala nayeon lembut
"biarin gue tenangin loe nay" –chanyeol
Nayeon diam, ia memejamkan kedua matanya dan menangis.
***
"gue anterin" –chanyeol
"gak usah, gue bisa sendiri" –nayeon
Nayeon berjalan meninggallkan chanyeol, chanyeol menarik nayeon.
"gue anter nay, please" –chanyeol
Nayeon diam, kemudian ia melepas tangan chanyeol berjalan menuju kursi penumpang disamping pengemudi. Nayeon berdiri di depan pintu mobil, chanyeol masih diam menatap nayeon.
"loe mau nganterin gue atau enggak?" –nayeon
"ah" chanyeol langsung berjalan masuk menuju mobilnya, ia tidak bisa berbohong bahwa saat ini ia bahagia nayeon mau menerima bantuannya.
"kemana?" –chanyeol
"ke rumah dulu" –nayeon
Chanyeol mengangguk dan menginjak gas meninggalkan pemakaman. Beberapa jam kemudian nayeon dan chanyeol sampai di depan sebuah rumah yang megah
"loe tunggu sebentar" –nayeon
"n..nay" –chanyeol
Nayeon menengok kearah chanyeol dan menaikkan kedua alisnya "kenapa?" –nayeon
"i..itu rumahnya, rumahnya kosong" –chanyeol
Nayeon diam, ia tersenyum lirih "gue tahu, makanya loe diem disini. Nanti gue balik lagi" –nayeon
Nayeon turun dari mobil dan berjalan menuju rumah yang selama ini membuatnya bahagia dan terluka, rumah kedua orang tuanya. Nayeon melihat gerbangnya di gembok dan berdebu, nayeon melihat satpam yang sedang berkeliling dan bertanya. Chanyeol masih menatap nayeon dari mobil, ia ingin menemani nayeon, tetapi nayeon melarangnya.
Nayeon kembali berjalan menuju mobil chanyeol dan mengetuk jendelanya, chanyeol membuka jendelanya "kenapa? Ayo masuk" –chanyeol
"loe pulang aja, gue ada urusan" –nayeon
"gue anter nay" –chanyeol
"gak usah, gue mau naik taxi" –nayeon
Chanyeol turun dan berjalan menuju nayeon "gue tahu nay, loe mau nyari orang tua loe" –chanyeol
"kalo loe udah tahu ya udah, gue mau pergi" –nayeon
"nay" chanyeol menarik nayeon "gue anterin, gue gak mau loe kenapa kenapa di jalan" –chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
something in the past
Fanfiction(sudah selesai) Bagaimana jika ada sesuatu yang menimpamu di masa lalu dan kamu tak ingin mengingatnya lagi? Bagaimana jika takdir kembali membawamu pada masa lalu yang berusaha kamu jauhi?