Nayeon sedang merapihkan bajunya dan memasukkannya ke dalam lemari, tak lama ada suara ketukkan pintu dan nayeon berjalan untuk membukanya. Nayeon melihat chanyeol yang sedang melipat tangannya sambil menyender di pintu dan tersenyum manis pada nayeon
"kenapa?" –nayeon
"nanti aja beres – beresnya, makan dulu" –chanyeol
"yeol, aku gak enak" –nayeon
"loe malu? Gak usah malu, biasanya kan malu maluin" –chanyeol
"mau gue tampar?" –nayeon
"mau kalo pake bibir, eh pipi juga gak apa apa" –chanyeol
Nayeon menggelengkan kepalanya dan memukul lengan chanyeol keras
"awh, sakit nay" –chanyeol
"suruh siapa mesum?" nayeon berjalan meninggalkan chanyeol, chanyeol tersenyum dan berjalan menyeimbangkan kakinya dan kaki nayeon lalu menaruh tangannya di pundak nayeon
"ih berat tahu, awas" –nayeon
"gak mau" –chanyeol
"terus aja terus maksiat depan mata gue" kesal kai
"astagfirullahaladzim, mata gue udah gak suci lagi" –sehun
Chanyeol sama nayeon ngebalikin badannya dan melihat ke arah kai dan sehun yang menatap mereka dengan kesal. Chanyeol tertawa sedangkan nayeon tersenyum dan berusaha melepaskan tangan chanyeol yang berada di pundaknya namun tidak bisa karena kekuatannya tidak lebih besar dari chanyeol
"susah lepasinnya" ucap nayeon sambil menatap sehun dan kai meminta tolong. Nayeon menatap kesal chanyeol dan chanyeol tertawa "lepas gak?" –nayeon
Sehun mendekat dan menarik tangan chanyeol dari pundak nayeon seperti di film film
"lepaskan tanganmu dari dia!!" –sehun
Kai melongo, begitupun chanyeol.
"jangan ganggu dia, atau gue aduin nyokap" –sehun
Chanyeol membuka mulutnya hendak berbicara namun sehun berbicara lebih dulu "ayo nay, gak usah urusin si tiang ini" ucap sehun lalu mendorong nayeon pergi
"tu anak ngajak perang" –chanyeol
"der ah, gue jadi wasit" –kai
"wasit apaan hah?" –chanyeol
Kai cengengesan dan berlari menyusul sehun
Di ruang makan nayeon hanya menunduk dan tidak tahu harus bersikap bagaimana, disini semua kumpul. Ada ayah ibu chanyeol, juga chanyeol kai dan sehun. Nayeon merasa gugup, meski sebenarnya nayeon pernah makan bersama.
"jangan sungkan, anggap rumah sendiri" –tuan park
"i..iyah om, maaf. nayeon merepotkan" –nayeon
"gak ada yang repot sayang, tante malah seneng kamu disini" –ny park
Nayeon tersenyum, ia merasa tenang berada di keluarga yang begitu menyayanginya dan menganggap nayeon ada. Nayeon tersenyum lirih saat mengingat kembali kedua orang tuanya yang bahkan tidak mencari nayeon atau menelfon untuk menanyakan bagaimana keadaan nayeon dan menyuruhnya pulang. Nayeon merasa kecewa karena sahabat yang begitu ia bela malah membuat keluarga yang dicintainya hancur.
Nayeon terkekeh karena chanyeol kai dan sehun selalu mencairkan suasana dan membuat nayeon tertawa, seperti sekarang. Mereka sedang bermain kartu dan yang kalah di coret menggunakann bedak basah. Nayeon tertawa melihat wajah kai yang begitu banyak coretan oleh bedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
something in the past
Fanfiction(sudah selesai) Bagaimana jika ada sesuatu yang menimpamu di masa lalu dan kamu tak ingin mengingatnya lagi? Bagaimana jika takdir kembali membawamu pada masa lalu yang berusaha kamu jauhi?