33 - kesalah pahaman

461 53 13
                                    

gue mohon untuk anak di bawah umur tidak membaca bagian ini :(

***


orang itu membukakan pintu dan nayeon membulatkan kedua matanya melihat seorang pria yang ada di mobil tersebut.

"nayeon? Kamu sedang apa disini malam malam?" tuan park

"om saya mohon om, saya lagi di kejar kejar orang. Saya boleh ikut om yah om, nayeon mohon om" –nayeon

"cepat masuk, nanti kamu ceritakan pada saya yang sebenarnya terjadi" –tuan park

Nayeon segera masuk ke dalam mobil bersama tuan park dan meninggalkan jalan tersebut. Mereka sampai di villa tuan park. Nayeon turun dan melihat sekeliling villa.

"om, dimana ini?" –nayeon

"ini di vila keluarga kami, tidak apa apa bukan kalau kita menginap disini? Kasihan supir om kecapean karena terlalu jauh menyetir, sekarang sudah jam satu malam" –tuan park

Nayeon mengangguk, ia mencari sesuatu di tasnya dan tidak menemukannya. Sial, nayeon lupa. Ponselnya terjatuh saat di taman tadi, dan bagaimana dengan chanyeol? pasti sekarang chanyeol sedang mencari nayeon.

Nayeon terdiam, bagaimana chanyeol bisa mengetahui nayeon akan berada dalam bahaya? Dan rose? bagaimana rose menjadi seperti ini? nayeon tidak menyangka bahwa semua akan menjadi seperti ini. persahabatannya dengan rose menjadi seperti ini.

"nay?" –tuan park

"nayeon??" –tuan park

"ah iyah om?" –nayeon

"kamu kenapa melamun? Ayo masuk" –tuan park

"baik om" nayeon mengangguk dan berjalan masuk mengikuti tuan park.

Sekarang nayeon dan tuan park berada di ruang tengah sambil menonton tv.

"sebenarnya apa yang terjadi dengan kamu? Kenapa bisa orang orang itu mengejar kamu?" –tuan park

Nayeon tersenyum lirih dan menunduk, air matanya sudah siap untuk terjatuh mengingat bagaimana perlakuan sahabatnya pada dirinya.

"nayeon gak ngerti om, kenapa rose begitu membenci nayeon. Sampai ia nekat ingin menjual nayeon. Padahal sejak dahulu kita adalah sahabat, nayeon sudah menganggap rose seperti saudara nayeon sendiri" lirih nayeon dan kedua matanya menangis. Nayeon merasa tangan tuan park mengusap pundaknya lembut

"rose sahabat kamu dan anak anak om?" ucap tuan park. Nayeon mengangguk "sudah, tidak usah di fikirkan. Sekarang kamu aman bersama saya" –tuan park

Nayeon mengangguk, nayeon mengusap air matanya. Nayeon merasa ada sesuatu di pahanya, ia melihat tangan tuan park ada disana. Nayeon menatap tuan park dan nayeon melihat tatapannya berbeda dari tatapan sebelumnya yang penuh dengan welas asih. Nayeon menyingkirkan tangan tuan park secara perlahan.

"om, maaf. t..tangannya" –nayeon

"kenapa dengan tangan saya? Saya suka berada disana" –tuan park

Nayeon menyerngitkan keningnya "o...om nayeon pamit mau tidur" –nayeon

"kenapa buru buru? Filmnya belum selesai" ucap tuan park sambil menarik tangan nayeon untuk di genggamnya.

"om, apa yang om lakukan?" nayeon berusaha melepaskan tangannya

"saya ingin kamu" ucap tuan park membuat nayeon membulatkan kedua matanya, kemudian nayeon ditarik dan berada diatas tuan park

something in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang