34 - hari yang paling menyakitkan

500 57 44
                                    

Chanyeol menghampiri nayeon dan menatap nayeon sendu, kai dan sehun tidak tahu harus berbuat apa. terlebih lagi ibunya mempunyai penyakit jantung dan ny park mempunyai pribadi yang akan berbuat nekat jika mereka menghalangi ibunya, padahal disini kai dan sehun pun tahu yang salah adalah ayahnya sendiri. tapi situsinya berbeda, kai dan sehun membiarkan ibunya tenang terlebih dahulu, mereka tidak ingin ibunya jatuh pingsan bahkan sampai meninggal mendengar semua kelakuan bejad suaminya selama ini.

Nayeon menggelengkan kepalanya dan air matanya terjatuh "percaya sama gue yeol, gue gak mungkin ngelakuin hal itu" lirih nayeon

"sorry nay, kita gak bisa ngelanjutin hubungan ini" ucap chanyeol dan segera pergi meninggalkan nayeon yang menangis sesegukan.

Haruskah chanyeol meninggalkannya disaat seperti ini? nayeon terjatuh kelantai dan menangis tak henti henti.

"ayo kita pulang" –tuan park

"ayo, sehun, kai!!" –ny park

"t..tapi nayeon mah?" –sehun

"sudah, biarkan dia sendiri disini" ny park menarik tangan sehun dan kai. Kai tidak berjalan sedikitpun, ia melepas tangan ibunya yang berada di tangannya.

"mamah pernah bilang sama kai, kita gak boleh dendam sama orang yang menyakiti kita. Bahkan mamah gak tahu apa yang sebenarnya terjadi disini" ucap kai menatap ayahnya tajam.

Tuan park merasa gelisah, ia tidak pernah mendapati tatapan anaknya terutama kai yang menatapnya seperti membencinya

"kamu bicara apa? itu pengecualian untuk dia!" –ny park

"pulanglah mah, kai akan mengantar nayeon pulang" –kai

"maksud kamu apa?" –ny park

"pah, papah bisa bujuk mamah pulang bukan?" kai menatap tajam ayahnya

Sehun menatap saudaranya tidak percaya.

"s..sudahlah mah, biarkan kai mengantar nayeon pulang. Ini malam, tidak ada angkutan di daerah sini" –tuan park

Ny park menatap suaminya kesal dan pergi meninggalkan vila.

"loe pulang aja, tenangin si caplang. Nanti kita obrolin lagi." Bisik kai pada sehun dan sehun mengangguki ucapan kai.

Nayeon masih menangis, kai datang dan berjongkok seraya memberikan sapu tangan pada nayeon

"loe tahu kan kalo loe nangis makin jelek?" –kai

Nayeon masih menangis dan tidak menerima sapu tangan pemberian kai. Kai menghela nafas dan merengkuh nayeon untuk di peluknya agar nayeon merasa lebih tenang.

"semua akan baik baik aja" –kai

***

"makasih loe udah nganterin gue ke rumah" –nayeon

Kai mengangguk "ya udah sana masuk" –kai

Nayeon mengangguk dan masuk ke dalam, ia melihat jam yang ada di tangannya ternyata jam 3 pagi. Nayeon masuk ke rumah dan melihat kedua orang tuanya juga rose ada disana menatap nayeon. Nayeon menggelengkan kepalanya melihat rose seperti tidak pernah terjadi apa apa.

"bagus kamu, anak gadis jam segini baru pulang. Dari mana saja kamu?" –ny im

Nayeon diam, ia ingin memeluk ibunya dan mengatakan semua yang dialaminya. Tapi ia tidak bisa

"nay, jawab mamah!!" –ny park

"sudah mah, jangan meneriaki nayeon seperti itu, dia tetap anak kamu" –tuan im

something in the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang