19──♛ i'm here

12.1K 1.9K 280
                                    

"BUKANNYA UDAH KITA-KITA BILANG YA KALAU KAU HARUS MENJAUHI HYUNJOON?! APAKAH OMONGAN KITA TIDAK DIDENGAR OLEHMU?!" rei menjambak rambut cyrille dengan kencang.

"a-akh!"

"JAUHI DIA!"

"tapi, aku──"

"APA HAH?! MAU NGOMONG APA LAGI?!"

cyrille meringis kesakitan, sedari tadi rambutnya dijambak oleh ketiga perempuan di hadapannya. bahkan seseorang memotong rambutnya secara asal, walaupun tidak memotong banyak.

kepalanya terasa pusing dan sakit. membuatnya tidak bisa berpikir dengan baik atau bahkan menjawab omongan mereka.

"sekali lagi kita lihat kau bersama hyunjoon, awas saja. hukuman akan kembali datang kepadamu, cyrille"

kelompok ran itu pergi dari toilet yang sedari tadi dikunci dari dalam oleh mereka.

cyrille memegang kepalanya yang sangat sakit. sakitnya tidak kunjung mereda. akhirnya ia pingsan setelah mendengar seseorang meneriaki namanya.

HYUNJOON

aku keluar kelas dengan langkah santai. mungkin sebaiknya aku menghampiri cyrille di kelasnya. entahlah, aku semakin nyaman berada di dekatnya.

aku masuk ke dalam kelasnya dan hanya melihat beberapa orang yang sedang piket. aku bertanya ke salah satu orang di sana.

"cyrille kemana?"

"o-oh kalau gak salah, ke toilet"

"thanks"

begitulah, aku sekali berbicara singkat kepada oranglain. kecuali kepada orang yang akan aku bunuh. hey, berikan mereka first impression yang baik supaya tertarik kepada kita. cobalah, dan kalian dapat membunuh dengan mudah.

aku melangkahkan kaki menuju toilet perempuan yang ada di lantai yang sama dengan kelas cyrille. hhhh mana mungkin anak itu pergi ke toilet yang jauh dari kelasnya? tidak mungkin sekali.

tinggal lima langkah lagi aku sampai di depan toilet, aku melihat kerumunan orang di sana. ada apa?

aku berjalan mendekat dan aku melihat salah satu sahabat cyrille. siapa namanya? lui kah? entahlah aku tidak ingat.

"hyunjoon!"

aku menolehkan kepala, oh sahabat cyrille yang lain. siapa namanya? agnes? oh tuhan, aku payah dalam mengingat nama.

"c-cyrille.. i-itu.."

aku mengerutkan dahi, "apa?"

"cyrille.. eemm.."

oh yaampun, katakan dengan jelas.

"cyrille pingsan di toilet"

"APA?!"

agnes sedikit ketakutan dengan nada bicaraku, "d-dia ada di uks"

aku langsung pergi menuju uks yang kebetulan tidak begitu jauh. aku membuka pintu lebar-lebar. mataku menemukan sesosok perempuan yang terbaring lemah di salah satu kasur uks. aku berjalan mendekatinya, membuat beberapa orang yang berdiri di dekat kasur langsung menghindar.

seseorang menepuk pundakku, aku menolehkan kepala. oh sunwoo, sahabatku.

"jaga cyrille, bro. kayanya dia dibully sama fans mu"

aku mengerutkan dahi, "fansku?"

sunwoo mengangguk, "hm, sepertinya. nanti kau coba tanyakan saja"

"thanks"

sunwoo mengangguk dan langsung keluar dari uks bersama yang lain. menyisakan diriku dan cyrille di dalam uks.

aku mengambil sebuah kapas dan memberikan obat merah di atasnya. aku mengobati luka di tangannya dengan perlahan──enggan membuatnya terbangun. atau mungkin ia harus bangun?

aku menghela nafas kasar, siapa yang berani melukai milikku? aku akan membunuhnya jika mengetahui siapa orangnya.

tiba-tiba sebuah tangan menyentuh tanganku, aku langsung menolehkan kepala. cyrille sudah sadar.

"h-hyunjoon"

"aku di sini, sayang. kau tidak apa-apa?"

cyrille menggelengkan kepalanya pelan, "kepalaku──sakit"

"perlu dibawa ke rumah sakit?"

"tidak usah"

"kau masih mau istirahat di sini atau ke rumahku?"

"kenapa pilihannya hanya itu? aku tidak boleh pulang ke rumahku?"

aku terkekeh, sungguh menggemaskan melihatnya yang memanyunkan bibirnya. bolehkah aku cium bibir itu?

"aku mau pulang saja"

aku mengangguk, "oke, perlukah aku menggendongmu?"

"jangan.." raut ketakutan terpancar di wajahnya.

aku mengusap kepalanya, "kau ketakutan, ada apa?"

cyrille menggelengkan kepala, "ti-tidak"

"cyrille, katakan padaku"

ia menggigit bibir bawahnya, memangnya ada apa?

aku menghela napas, tanganku menangkup kedua pipinya, "denger ya? aku di sini. kalau ada apa-apa, cerita. aku tidak mungkin membiarkan milikku menanggung beban sendirian. aku ada di sini. aku pasti melindungimu"

sebuah bulir air mata keluar dari tempatnya. aku langsung memeluknya dengan erat, "jangan nangis dong, nanti aku cium nih"

dia mencubit perutku dengan keras, ya walaupun tidak terasa apapun. "menyebalkan" gerutunya sambil mempoutkan bibir.

aku terkekeh dan mengusak rambutnya, "ayo, kau mau pulang kan?"

cyrille mengangguk. ia turun dari kasur dengan bantuanku. argh menyebalkan melihatnya rapuh begini.

siapapun orang yang menyakiti cyrille, akan aku bunuh dalam waktu dekat.

iya akhirnya up hehe
makasih telah menunggu lama kawan!

Psycho Hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang