42──♛ finally meet

10.2K 1.5K 352
                                    

seusai juyeon menghubungi hwall, ia langsung pamit kepada cyrille dan pergi menuju tempat yang ditentukan oleh juyeon──sebuah cafe milik juyeon.

sesampainya di sana, hwall langsung naik ke lantai dua, dimana lantai tersebut merupakan lantai khusus pemilik dan tidak ada seorang pun yang boleh ke atas, termasuk para pekerja di cafe tersebut.

hwall duduk di kursi yang ada di depan juyeon dengan tatapan tajam, "jadi ada apa?"

juyeon mendongakkan kepalanya, ia melepaskan kacamatanya yang ia pakai untuk membaca lembaran yang  dipegang. "kau sudah datang?"

"menurutmu?"

juyeon menarik napas, lalu menghembuskannya kembali, "dengarkan penjelasanku baik-baik dan lakukan saranku"

"katakan saja dulu"

"kau dicari oleh pihak kepolisian, kau tau itu?"

hwall mengangguk, ia ingat perkataan cyrille bahwa polisi mencarinya.

"semua bukti permainanmu ada di mereka, kau tau itu?"

hwall menggertakan giginya, siapa? dia menguntitku? fuck.

"sekalinya kau tertangkap oleh mereka, kau akan dikenakan hukuman mati, hyunjoon. dan keputusan ada di tanganmu, kau ingin pergi dari negara ini dan membiarkan polisi lelah mencarimu, atau kau akan menyerahkan diri?"

menyerahkan diri? oh hell, cyrille akan menaruh dendam kepadaku.

"kau memiliki fans? kenapa ia sampai bisa mendapatkan bukti bahwa kau membunuh seseorang?"

hwall mengangkat kedua bahunya, "setauku sudah aku bunuh"

"tiga perempuan yang waktu itu?"

hwall mengangguk, "bukti apa yang mereka punya?"

"video"

"fuck"

"makanya itu, kau benar-benar akan mendapatkan hukuman mati jika kau tertangkap oleh pihak kepolisian"

"kau tau siapa yang mengirimkan buktinya?"

juyeon menggelengkan kepala lemas, "sudah ku coba berbagai cara, hyunjoon. sang pengirim benar-benar tidak bisa dilacak, bahkan mendapatkan datanya dari server kepolisian pun tidak ada"

"dia benar-benar menaruh dendam kepadaku sepertinya"

juyeon menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari tangannya, "aku tidak tau harus apa lagi, hyunjoon. semuanya ada di tanganmu, tinggal kau memilih pilihan yang terbaik, kecuali kau mau mempercepat kematianmu"

hwall mengangguk-anggukan kepalanya, "terimakasih, juyeon"

"semoga selamat, bro!"

hwall bangkit dari kursi dan langsung pamit kepada juyeon. ia pun keluar dari cafe milik juyeon dan segera masuk ke dalam mobilnya.

hwall berhenti di salah satu restoran ternama. ia langsung masuk dan duduk di salah satu meja makan.

seorang pelayan menghampirinya dan memberikan menunya, "silahkan dilihat menunya, anda mau pesan apa?" tanya sang pelayan dengan ramah.

"menu terbaik di sini dan bisakah kau memanggil pemilik restoran ini? aku ingin bertemu dengannya"

sang pelayan mengangguk dan masuk ke dalam dapur. tidak lama, seseorang keluar dari sana dan langsung duduk di hadapan hwall.

"sudah lama tidak melihatmu, hwall"

Psycho Hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang