58──♛ bite

8.3K 1.3K 150
                                    

CYRILLE

air mataku lolos. aku menggigit bibir bawahku. kedua tanganku mengepal kuat. pandanganku mulai buram karena tertutup oleh air mata.

aku berlari ke arahnya dan langsung memeluknya erat. aku tumpahkan semua air mataku kepadanya. maafkan aku yang membuat bajumu basah.

ia membalas pelukanku dengan erat, "jangan nangis"

tangisku semakin menjadi. demi apapun, aku benar-benar tidak ingin melepaskan pelukan ini.

"hwall ada di sini, jadi cyrille jangan nangis ya? nanti hwall ikut sedih"

aku memberhentikan tangisku secara perlahan, hanya ada isakan kecil yang tersisa.

hwall menangkup kedua pipiku, membuatku harus mendongakkan kepala, "jangan nangis"

aku mengangguk kecil.

"hwall sayang cyrille"

"cyrille juga sayang hwall"

hwall tertawa gemas, "jangan nangis yaa?"

aku tersenyum dan mengangguk, "hwall jangan pergi kemana-mana"

"aku di sini, sayang"

maniknya menatap manikku dengan teduh. yatuhan, aku rindu tatapan ini. mata hitamnya membuatku terhanyut ke dalamnya.

"IH GEMES!" tiba-tiba jia menjerit.

aku menolehkan kepala dan langsung menenggelamkan wajahku ke dada hwall karena malu. aku lupa kalau jia dan juyeon ada di sini.

"jangan merusak momen mereka, jia!" tegur juyeon sambil mencubit pipi jia.

"hiyha hiyha, lhephas hih, shakhit thahu"

aku menatap wajah hwall. ia membalas tatapanku dengan senyuman, "kenapa?"

"kok bisa?"

"bisa apa?"

"bisa ada di sini"

"ceritanya panjang"

aku mempoutkan bibirku, "ceritain"

ia terkekeh, "iya, sayang. setelah aku ngusir mereka ya?"

"eh?"

"KO JAHAT! HYUNJOON JAHAT!" teriak jia sambil melipat tangannya di depan dada.

juyeon menghela napas, "biarin mereka dulu, jia. kita pergi ke mall aja"

"eh? AYOOOO. BYE KALIAAN! HAVE FUN!" jia berlari menuju pintu.

juyeon menggeleng-gelengkan kepalanya, "pergi dulu ya, bro"

"makasih, juy"

juyeon tersenyum dan mengangguk, lalu ia keluar dari rumah. tidak lupa menutup pintunya.

"ini rumah siapa?"

"jangan dulu tanya ini itu, cyrille. kita duduk dulu"

"eh? hehehe oke"

aku dan hwall pergi menuju sofa yang ada di rumah tersebut dan langsung duduk. aku tetap memeluknya dari samping. terserahlah, aku benar-benar tidak mau melepaskan pelukan ini.

"jadi ini rumah aku juga, kalau aku lagi di daerah sini, aku biasanya pulangnya ke sini"

"jadi, punya dua rumah?"

"iya, sayang"

"terus kenapa bisa ada di sini? bukannya di ruang sidang? kok bisa? tadi aku dateng ke kantor polisi, terus katanya kamu udah di ruang sidang, dikirain gak bisa ketemu kamu lagi"

hwall terkekeh, "aku emang udah ada  di tempat sidang, tapi bukti-buktinya hilang"

"hilang?"

hwall mengangguk, "entah siapa yang menghilangkannya, tapi aku berterimakasih kepadanya"

"aku juga harus berterimakasih dong"

"kenapa?"

"jadinya bisa ketemu hwall lagi hehehe"

"jangan gitu, aku jadi mau ngelahap kamu, sayang"

"lahap aja sini"

hwall tersenyum miring, "berani?"

aku tertawa kaku, "engga"

hwall tertawa, "yaudah sini cium"

kok malu ya:(

hwall menangkup kedua pipiku dan langsung mencium bibirku dengan lembut. tapi kalian tau hwall bukan? awalnya sih lembut, tapi selanjutnya kasar.

lidahnya mulai nakal, masuk ke dalam mulutku dan menyapu seluruh rongga mulutku.

lidah kami sudah saling bertautan. lalu ia menarik kembali lidahnya dan menggigit bibir bawahku kecil. namun cukup membuatku meringis kesakitan.

"sakit"

"hehe maaf"

"nanti bibir aku bengkak"

"salah sendiri bibirnya manis, jadinya pengen dimakan"

"hwall ih!"

hwall tertawa, ia menciumku lagi. hanya menempelkan bibirnya ke bibirku. namun cukup lama.

"love you"

aku triple up:)

aku sayang kalian!

semoga kalian baik-baik aja yaa
cukup aku yang ga baik baik aja di sini
kalian senang-senang aja karna psycho hwall triple up yaaa hehehe

Psycho Hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang