cyrille diam di halte sendirian. hwall tidak bisa mengantarnya pulang karena suatu urusan. tadi setelah hwall menerima panggilan, ia langsung mengatakan bahwa ia tidak bisa mengantar cyrille pulang. alhasil, cyrille harus menggunakan bis.
ting!
sebuah chat masuk ke dalam handphone cyrille. cyrille langsung mengeceknya.
baby hwall👶
| udah pulang?cyrille
masih nunggu bis |
kenapa? |baby hwall👶
| tunggu di situ
| aku ke sanacyrille
hah? |
bukannya kau ada urusan? |baby hwall👶
| ada hal yang lebih pentingcyrille
apa? |baby hwall👶
| memastikan keselamatan gadiskucyrille
APAAN SIH |percayalah, sebenarnya cyrille sudah salah tingkah saat ini.
baby hwall👶
| tunggu 5 menitcyrille
okeoke |cyrille menunggu kedatangan hwall sambil mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya ke lantai halte. surainya tertiup angin, membuat beberapa helai rambutnya menghalangi wajahnya. ia menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga.
tiiinn!
suara klakson terdengar di telinga cyrille. cyrille langsung mendongakkan kepalanya, namun bukan hwall yang ia lihat. melainkan sangyeon.
"sendirian, cyrille?"
"eh iya"
"kau menunggu apa?"
"em hwa──hyunjoon"
sangyeon mengangguk-anggukan kepalanya, "kau mau menunggu hyunjoon? lagi pula, aku bisa mengantarkanmu ke rumah kok"
cyrille menggelengkan kepala, "tidak usah, aku menunggu hyunjoon saja"
"benarkah? aku tidak akan memberikan kesempatan kedua, cyrille"
"tidak usah, sungguh. aku menunggu hyunjoon saja"
"baiklah, duluan ya cyrille" pamit sangyeon sambil melambaikan tangannya.
cyrille membalas lambaian tangan sangyeon, "iya, hati-hati di jalan"
mobil sangyeon pun pergi dari hadapan cyrille. cyrille kembali menunggu sendirian. tidak lama, deru mobil terdengar di telinganya, ia langsung mendongakkan kepala dan melihat mobil hwall. cyrille langsung berdiri dan menghampirinya, lalu masuk ke dalam mobil.
"urusanmu sudah sele──"
"tadi kau berbicara dengan siapa?" tanya hwall dengan nada dingin dan raut wajah datar.
cyrille meneguk ludahnya, oh tidak psikopat itu kembali, "s-sangyeon"
"akrab sekali ya"
"tidak tidak! dia hanya menawarkan tumpangan, tapi aku menolaknya"
"dengan memberikannya senyuman manis?"
cyrille terdiam, ia menundukkan kepalanya, "m-maaf"
"ck"
mobil pun akhirnya melaju. hanya keheningan yang ada di antara keduanya. cyrille yang takut untuk mengeluarkan suara dan hwall yang masih dibalut emosi. bahkan hwall mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuat cyrille terus berdoa di dalam hati. beberapa kali, hwall mengerem mendadak dan menyalip kendaraan lain dengan ganas, membuat cyrille semakin ketakutan.
akhirnya mereka sampai di rumah cyrille. namun, cyrille tak kunjung keluar dari mobil. ia merasa bahwa masalah ini harus selesai terlebih dahulu.
"hwall"
"sudah sampai, keluar"
cyrille menatap hwall dengan tatapan sendu, "m-maafkan aku, sungguh aku tidak bermaksud bersikap manis kepadanya seperti tadi, maafkan aku"
"lupakan, cyrille. aku yang terlalu posesif"
di luar dugaan, cyrille malah menangis. hwall yang melihatnya langsung merasa panik.
"kenapa menangis? hey sudah sudah, aku tidak marah" hwall mengangkup kedua pipi cyrille dan mengusap air matanya.
"m-m-maaf──hiks"
hwall terkekeh, "kau tidak bersalah, cyrille. jangan menangis"
"HUAAA HWALL MENYEBALKAN"
"iyaiya, hwall memang menyebalkan. maafin hwall ya? cyrille jangan nangis lagi ya? hwall gak suka liat cyrille nangis"
"geli!" gerutu cyrille dengan pipi yang merona.
hwall tertawa, "sini hwall cium, mau?"
"apaan s──hmpphh"
hwall mencium bibir cyrille dengan lembut, lalu ciuman itu berubah menjadi sebuah lumatan. hwall maupun cyrille menikmatinya.
hwall menekan tengkuk cyrille, memperdalam lumatan. lidahnya mulai menyapu deretan gigi cyrille. cyrille meremas pundak hwall──ia sudah kehabisan napas.
hwall melepas ciuman mereka. napas keduanya tersengal. bahkan wajah cyrille sudah seperti kepiting rebus sedari tadi.
"kau menikmatinya, cyrille" ujar hwall dengan senyuman lebar.
wajah cyrille semakin memerah, "a-apaan? e-eh iya makasih, hwall. aku pulang sekarang" cyrille keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumahnya.
hwall yang masih menatap pintu rumah cyrille hanya tertawa kala mengingat wajah cyrille tadi, "haah, aku semakin mencintainya"
♛
di sekolah, cyrille duduk di taman sekolah sambil membaca sebuah novel yang ia pinjam dari agnes. ia membaca dengan fokus hingga terhanyut ke dalam bacaannya. warna-warni imajinasi berputar di otaknya. sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa seseorang duduk di sebelahnya sambil menatap paras cantiknya.
"fokus amat"
cyrille terperangah kaget, ia langsung menolehkan kepalanya, "s-sangyeon?"
"hai, lagi baca apa tuh?"
"n-novel"
sangyeon mengangguk-anggukan kepalanya, "rame ya? sampe gak sadar kalau dari tadi aku duduk di sini sambil ngeliatin aku?"
"eh hehe" cyrille terkekeh kaku. dirinya merasa panik, enggan berlama-lama di taman sambil berbincang bersama sangyeon. "a-aku ke kelas ya, dah sangyeon"
"tapi bel masuk masih lama, cyrille"
"i-iya, aku hanya ingin diam di kelas"
sangyeon terkekeh, ia ikut berdiri dan mengusak poni cyrille gemas, "iyaiyaa, belajar yang bener ya"
"eh iya, dah" cyrille langsung pergi dari hadapan sangyeon──kabur lebih tepatnya.
sangyeon menatap cyrille dengan senyuman di wajahnya, "semoga pdktnya berhasil" gumamnya.
sangyeon tidak sadar bahwa sedari tadi ada satu insan yang menatapnya dengan rahang yang mengeras.
♛
HEHE SIP MANTUL GA TUH
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Hwall ✓
Fanfiction☾ Ft. Heo Hyunjoon ヾ2O18 ☽ Cute face doesnt mean that Hyunjoon is a good boy