72──♛ bonus part

11K 1.1K 98
                                    

FLASHBACK

DOR!

suara tembakan terdengar di seluruh penjuru ruangan. benar-benar memekakkan telinga semua orang yang ada di sana. mau itu mereka yang sedang berada di tengah ruangan atau yang sedang bersembunyi di belakang box -box besar.

tepat setelah bunyi tembakan itu, terdengar suara tubuh yang ambruk ke lantai bersamaan dengan darah yang mulai menggenang di lantai.

hwall membulatkan matanya dan tubuhnya menjadi kaku.

sekali lagi, ia kehilangan orang yang ia sayangi.

"PRIA TUA SIALAN!" teriak eric sambil menendang mayat yang ada di dekatnya dengan keras.

hwall menggertakkan giginya dan berlari menuju eric, memukulinya habis-habisan hingga tulang rahang eric patah. ia juga memukul-mukuli dada dan perut eric berulang kali, membuat eric kesusahan untuk melawan.

hwall benar-benar ganas kali ini.

"hwall sudah, hwall!"

sebuah tangan melingkar di perut hwall dan memeluknya dengan erat, berusaha untuk menyalurkan ketenangan ke dalam diri hwall. dan sedikit berhasil.

eric meringis kesakitan, rahangnya susah digerakkan dan ia sulit untuk berdiri. namun kakinya ia paksakan untuk kabur dari ruangan tersebut dan hilang dari pandangan hwall.

hwall ingin mengejarnya namun tangan kecil itu terus memeluknya dengan erat, membuat hwall mau tidak mau berhenti memberontak. ia takut sang empunya tangan kesakitan.

"kau sudah tenang?"

hwall menghela napas, "iya"

pelukan di lepaskan dan berdiri ke sebelah hwall sambil menatap mayat yang tergeletak di lantai.

cyrille menangis, "h-hwall, maaf"

hwall menggelengkan kepalanya dan mengusap kepala cyrille dengan lembut, "bukan salahmu, ayahku yang menarik tangan eric dan mengarahkan pistol ke arahnya"

"tapi, ayahmu──karena aku──HUAAA!" tangis cyrille semakin menjadi.

hwall memeluk cyrille dengan erat, "jangan menangis"

karena sesungguhnya hwall juga hancur saat ini. kasih sayang dari orang tua yang baru saja ia rasakan sebentar, kini telah lenyap. tidak ada yang namanya kasih sayang dari kedua orang tuanya lagi.

kini ia sadar, seberapa besar mereka bertengkar. orang tua pasti akan terus memikirkan mereka.

seperti hwall yang suka 'bermain', pasti hyunjae lah yang membersihkan bekas permainannya itu.

atau sekolah, hyunjae yang selalu membayarnya tanpa sepengetahuan hwall.

dan ia juga sadar, kematian bukanlah hal yang patut dijadikan permainan.

tangis cyrille sedikit mereda, hwall masih mengusap kepalanya dengan lembut. setidaknya itulah yang bisa mereka lakukan untuk saling menguatkan satu sama lain.

tiba-tiba seorang lelaki datang dari balik tubuh mereka dan menghampiri mayat hyunjae. ia menutup mata hyunjae perlahan dan berdoa sebentar.

"sejak kapan kau di sini?"

"baru saja, jia yang menyuruhku"

hwall mengangguk, "terimakasih"

ia tersenyum, hingga matanya hilang, "tentu"

hwall meneguk ludahnya dengan susah payah, ia menatap pintu di depannya dengan perasaan yang sangat gugup hingga rasanya ia ingin mati saja.

drrt.

hwall menatap handphonenya yang bergetar dan melihat notifikasi yang masuk.

my🍒
| kau sudah sampai?

hyunjoon
sudah |

my🍒
| okaay
| aku ke depan ya

hyunjoon
oke |

sialan, aku semakin gugup.

tidak lama kemudian, pintu dibukakan dari dalam dan menampakkan sesosok perempuan cantik dari dalam. tidak lupa senyuman manis yang ia tunjukkan.

"masuk, hwall!"

"i-iya"

hwall masuk ke dalam rumah cyrille, tidak lupa melepaskan sepatunya.

"mama! papa! hwall udah nyampe!"

"ah iya ajak sini ke dapur, kita makan siang bareng" balas nyonya lee dari dapur.

hwall kembali meneguk ludahnya, yatuhan.

"ayo, hwall!" cyrille menarik tangan hwall untuk pergi menuju dapur.

mereka berdua masuk ke dalam dapur. yang satu dengan perasaan senang dan yang satu dengan perasaan gugup.

"duduk sini" cyrille menyuruh hwall untuk duduk di sebelahnya.

hwall hanya mengangguk dan duduk di sebelah cyrille.

"apa kabarmu?" tanya tuan lee sambil menatap hwall.

"baik, om. om sendiri?"

"baik banget! kemarin habis dikelonin" balas tuan lee sambil menatap nyonya lee. dasar pasutri.

"udah hey gak usah disombongin, ayo makan-makan" ajak nyonya lee sambil mengambil sendok garpunya.

yang lain mengikuti apa yang dilakukan nyonya lee dan mulai melahap makanan.

makan siang berjalan dengan lancar, hingga..

"kapan mau ngelamar anak saya?"

DUAR!

hwall langsung tersedak dan meneguk air mineralnya, "s-secepatnya kok, om"

inilah topik yang ia hindari sedari tadi, makanya dari tadi ia gugup saat sampai di rumah cyrille.

"cyrillenya udah gak sabar tuh, liat aja mukanya, melas gitu"

cyrille membulatkan matanya, "ENGGAK! PAPA APAAN SIH?"

tuan lee tertawa, "gak usah ngelamar deh, langsung susun aja acara pernikahannya. habis nikah, kawin deh. waw!"

hanya tuan dan nyonya lee yang tertawa. sementara di depan mereka, hwall dan cyrille berusaha untuk tidak bertatapan satu sama lain karena pikirannya sudah menjelajah kemana-mana.

kenapa aku jadi tidak sabar ya? gumam hwall dalam hati.

cyrille meringis pelan, yatuhan, apakah akan sakit?

yay bonus part hehehehe
#edisikangenhwallcyrille
😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Psycho Hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang