70──♛ diary

8.7K 1.3K 230
                                    

hwall di sini,
em bukan──iblis di sini

kata-kata ini aku ketik saat aku sedang meminum secangkir kopi di balkon kamarku saat rintik-rintik air hujan turun membasahi kota. benar-benar suasana yang cocok untuk bersedih bukan?

sebenarnya sia-sia mengetik ini karena untuk apa aku mengetik ini di saat orang yang aku maksudkan di dalam ketikan ini sudah──tidak ada?

iya, sudah tidak ada. kalian tidak percaya bukan? aku pun tidak percaya hhhhh.

setiap hari aku berdoa agar terbangun dari mimpi ini. namun, bodohnya aku yang menganggap semua ini hanya mimpi.

bukan, ini bukan mimpi. melainkan takdir pahit yang harus aku terima.

sudah dua kenyataan pahit yang harus aku terima saat ini. entah akan datang apalagi nanti, aku tidak ingin tau.

sial, aku benar-benar menyesal sungguh.

aku telah menyakitinya dan aku kehilangan dirinya tepat setelah kami berbaikan di pagi hari. iya, di dapur itu. kalian ingat kan?

jika tidak, baca kembali saja. terlalu sakit untukku menceritakannya kembali.

aku tau, aku sadar──aku benar-benar seorang iblis. aku tidak bisa menjaga orang terdekat denganku dengan baik. aku benar-benar kecewa dengan diriku sendiri saat ini.

harusnya aku tidak meninggalkannya di rumah dan pergi menyelamatkan jia dan juyeon. tapi, tidak mungkin juga aku membiarkan kedua sahabatku terlibat dalam masalahku ini dan mereka yang terkena batunya.

sial, kenapa harus seperti ini akhirnya?

kalau aku bisa memutar kembali waktu, aku benar-benar ingin kembali di saat aku memulai hidupku menjadi seorang psikopat. aku akan menolak keinginan diriku untuk menjadi psikopat dan menjalani hidup dengan normal, walaupun pasti ada drama.

tapi aku yakin itu lebih baik daripada akan menerima kenyataan pahit sebanyak dua kali.

bisakah aku memutar waktu?

bisakah aku kembali bertemu dengannya?

bisakah aku menjaganya?

sial, pertanyaan itu terngiang-ngiang terus di pikiranku.

hah──kopi ini mulai habis dan mulai dingin. sepertinya sebanyak ini saja aku mengetik. tanganku pun sudah terlalu rapuh untuk lanjut mengetik. ini terlalu berat.

bukan rindu yang berat, tapi kehilangan seseorang yang penting dalam hidup.

benar bukan?

untuknya di sana,
semoga kau tidak lupa dengan kehadiranku di sini.

dan

bisakah sekali-kali kau bermain dalam mimpiku?

aku ingin sekali bertemu denganmu dan menceritakan segala keluh kesah selama hidupku.

aku harap,

aku bisa bertemu denganmu kembali.

see you when my grave is right next to you.

jangan nangis:(
kolom hujatan di sini >>

btw, besok aku publish epilog kok hehehehehehehehehehehehehe

Psycho Hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang