Psycho Hwall ✓

17──♛ who?

CYRILLE

aku masih bergelut dengan pikiranku. perkataan hyunjoon tempo waktu masih membuatku bisa merasakan darah yang bedesir dan pipi yang memanas. apa maksudnya mengatakan hal itu?

aku menggeleng-gelengkan kepala, mungkin dia sedang kesurupan jin baik, syukurlah.

hanya itu alasan yang bisa aku pikirkan, ya walaupun tidak logis sih.

aku kembali mengacak-acakan rambutku, argh perkataannya itu membuatku gila!

aku mengambil handphoneku dan menyalakannya. oh ada chat dari hyunjoon?

unjoon!😈
| cyrille

cyrille
iya? |

unjoon!😈
| dirumah?

cyrille
iya |
kenapa? |

unjoon!😈
| oh

aku mengerutkan dahi, hanya 'oh'?

tiba-tiba handphoneku bergetar, lalu menampilkan sebuah panggilan masuk. iya, hyunjoon yang melakukannya. anehnya, ia tidak mengajakku untuk melakukan voicecall, tapi videocall.

aku mengangkat panggilannya dan langsung mematikan kameraku.

"hey, kenapa kau mematikan kameramu?"

"memangnya kenapa?"

"nyalakan"

"tunggu bentar"

aku berlari menuju cermin, aku merapihkan penampilanku. tanganku terhenti saat sedang merapihkan poni panjangku, tunggu──kenapa aku harus merapihkan tampilanku sebelum bertatap muka dengannya? yaampun, aku sudah gila!

aku kembali merebahkan tubuh di kasur──tempat handphoneku berada. aku menyalakan kameraku.

"sudah"

"ku tebak, kau habis bercermin?"

"tidak"

hyunjoon tertawa, "kau tidak bisa bohong, kau tau itu"

aku menghela napas, "okeoke, aku ketauan"

hyunjoon tersenyum gemas dengan poninya yang sudah panjang menutupi dahinya.

"lagi apa?"

"diem aja, kenapa?"

"nanya aja, kau tidak bertanya aku sedang apa?"

aku mendengus, "iyaiya, kau sedang apa?"

"mengerjakan tugas, kau bisa membantuku?"

"tidak, aku sedang tidak ingin berpikir"

"aiish, baiklah"

hening.

oh tuhan, aku tidak pernah melakukan videocall dengan seorang lelaki. apa yang harus aku lakukan?

"cyrille"

"hm?"

"aku bisa menulis sambil menghadapkan kertasnya pada kamera"

aku tertawa pelan, "bohong"

"ya! baiklah, aku akan menunjukkannya padamu"

cyrille menyaksikan hyunjoon yang sedang menghadapkan sketchbooknya ke arah kamera. sesekali ia tertawa karena tulisan hyunjoon yang dapat dibilang jauh dari kata rapih.

bahkan hyunjoon pun tertawa saat melihat tulisannya.

"oh ampun tulisanku jelek sekali"

aku ikut tertawa, "makanya jangan sosoan begitu"

"iyaiyaiyaiyaiyaiyaiya──"

"berisik deh"

hyunjoon terkekeh, "cyrille"

"hm?"

"aku ingin membunuh malam ini"

"jangan! ish"

"tapi tadi aku melihat seorang lelaki gemuk di pinggir jalan, sepertinya perut gendutnya sangat enak untuk menjadi tempat pisauku disimpan"

"hyunjoon!"

"sekali sajaaa"

"tidak"

"sungguh, sekali saja"

"ck, tentu aku akan tetap menjawab tidak"

"tapi aku ingin. bye cyrille! jangan merindukan aku!"

"hyunjoo──"

videocall dimatikan. aku menghela napas kasar, yaampun anak itu tidak bisa berhenti membunuh.

♛

sementara itu, hyunjoon memakaikan jaket hitamnya pada tubuhnya dan langsung turun ke bawah. ia mengusap kepala b singkat, lalu keluar dari rumah.

ia berjalan keluar komplek. dirinya lebih memilih untuk berjalan kaki daripada menaiki salah satu kendaraannya. entahlah, rasanya ia ingin menggerakkan otot kakinya di malam hari.

selama berjalan, ia merasakan ada sesuatu yang mengikutinya, entah apa itu. ia memilih untuk tidak menolehkan kepalanya ke belakang karena itu hanya akan memperburuk keadaan. bunuh jika ia mendekat.

pendengaran hyunjoon semakin tajam. matanya fokus memandang ke depan dan sesekali melirik jendela-jendela untuk melihat siapa yang mengikutinya.

gotcha!

hyunjoon membalikkan tubuhnya dan mengayunkan pisaunya. namun pisaunya meleset. sang penguntit berhasil menghindarinya dengan lihai──seperti ia mengetahui gerak-gerik hyunjoon.

hyunjoon kembali mengayunkan pisaunya, lagi-lagi meleset. apa-apaan?! dia mengetahui gerakku?

tanpa ia duga, penguntit itu tersenyum licik, "maaf tuan muda hyunjoon, sayangnya seorang guru selalu tau gerak-gerik muridnya"

setelahnya kesadaran hyunjoon menghilang.

♛

maap kalo kek tbtb gitu wkakwkkakw abisan ini halunya tbtb muncul eAK

heppwy reading