hwall akhirnya pulang jam sembilan lebih. ia naik ke lantai dua dan melihat pintu kamar cyrille yang masih tertutup rapat. ia menghela napas pasrah dan langsung masuk ke dalam kamar tamu.
hwall naik ke atas kasur dan memainkan handphonenya. berharap bisa menghilangkan rasa bosannya saat ini.
rasa kantuk datang menyerang hwall yang sedang membaca cerita di handphonenya. ia meletakkan handphonenya di atas nakas dan beranjak tidur.
di waktu yang sama, cyrille sedang memakan cemilan yang ia ambil dari dapur saat hwall pergi dari rumah. ia mengunyah makanan yang sudah ia masukkan ke mulut dan lanjut menonton drama korea yang sedang berjalan di laptopnya.
katanya, drama korea bisa membuatnya sedikit melupakan sesuatu yang buruk. makanan juga dapat membuatnya sedikit tenang. adakah dari kalian yang seperti ini juga?
DAAAR!
suara petir yang memekakkan telinga tiba-tiba datang. cyrille refleks menutup kedua telinganya dengan rapat. ia benar-benar membenci dengan yang namanya petir.
petir lain datang saling bersahutan.
sial, maki cyrille dalam hati.
ia menyalakan handphonenya dan menghubungi jia. namun sayangnya, jia tidak mengangkat panggilan darinya. bahkan sudah dicoba berulang kali, tetap tidak dijawab.
cyrille mengusak rambutnya ketakutan, bagaimana ini? oh! earphone!
ia pergi membuka laci meja dan mengambil earphonenya. ia memakainya dan menyalakan lagu dari ipod nya. namun sayang sekali, suara petir tetap terdengar.
yatuhan, kenapa harus ada petir?
setelah bergelut dengan dirinya sendiri, ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar tamu yang sedang ditempati oleh hwall.
tok-tok-tok!
cyrille mengetuk pintu sebanyak tiga kali, namun tidak ada respon dari dalam. ia memutuskan untuk membuka pintu kamar tanpa permisi dan langsung melihat sosok hwall yang sedang tertidur.
"h-hwall"
gerakan terlihat di kasur, hwall terbangun dari tidurnya dan menatap ke arah pintu, "cyrille?"
"a-aku──"
"petir ya?"
cyrille mengangguk pelan, "iya
hwall terkekeh, "sini"
dengan langkah berat, cyrille menghampiri hwall. sesungguhnya dirinya masih takut untuk berdekatan dengan hwall.
"tidur di sini, biar aku di sofa itu aja" hwall bangkit dari kasur dan berjalan menuju sofa yang ada di dalam kamar tamu.
"t-tidak usah, tidak apa-apa"
"kau yakin? kau masih ketakutan untuk berdekatan denganku, cyrille" sedikit harapan muncul dalam diri hwall.
"i-iya, pakai guling saja untuk pembatas"
harapan sirna dalam diri hwall, "oke"
keduanya naik ke atas kasur dan di tengah-tengah mereka dihalangi oleh sebuah guling dan juga posisi mereka saling bertolak belakang.
DAAR!
suara petir kembali terdengar. cyrille menutup matanya rapat-rapat, jantungnya sudah berdegup dengan kencang. tubuhnya sedikit gemetaran.
tiba-tiba terasa sebuah usapan di kepalanya dengan lembut, cukup membuatnya tenang.
"aku tau kau takut petir dan aku akan pura-pura tidak tau egomu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Hwall ✓
Fanfiction☾ Ft. Heo Hyunjoon ヾ2O18 ☽ Cute face doesnt mean that Hyunjoon is a good boy