double up!
baca notes dibawah yaw!♛
sesuai janji, hyunjoon datang ke sebuah pameran yang sedang ramai pengunjung pada jam delapan malam. ia menatap jam tangannya, perempuan yang ia tunggu belum juga datang.
"itu itu!"
"hah mana?"
"itu yang pake kemeja hitam"
sayup-sayup, hyunjoon mendengarkan suara perempuan yang saling bersautan itu. hyunjoon memilih untuk tidak menolehkan kepalanya.
"h-hyunjoon"
hyunjoon menoleh lalu tersenyum, "oh, kau sudah sampai?"
namina mengusap tengkuknya, "maaf, kau menunggu lama ya?"
hyunjoon menggelengkan kepalanya, "tidak tidak, aku juga baru sampai. oh? temanmu ikut?"
angeli terkekeh, "hehehe maaf"
"yasudah, tidak apa" hyunjoon mengeluarkan handphonenya, ia menghubungi juyeon, "juy"
"oit? udah?"
"bukan, dateng ke pameran xxx bisa?"
"bisabisa, otw"
"sip"
"kau menghubungi siapa, hyunjoon?"
"oh? temanku. mungkin lebih baik jika menjadikan acara ini menjadi double date"
namina maupun angeli tersipu, "ini date?" bisik mereka bersamaan pada satu sama lain.
hyunjoon mengajak mereka ke sebuah planetarium. ia ingin mengajak mereka melihat keindahan bintang di langit pada malam hari.
saat mereka hendak masuk ke planetarium, seseorang memanggil nama hyunjoon. hyunjoon menolehkan kepalanya, "oh juyeon, cepat sekali"
juyeon terkekeh, "tempatku dan pameran ini dekat, kau lupa?"
"ah benar juga, ayo aku mengajak mereka ke planetarium"
"oke"
mereka pun masuk ke dalam planetarium. saat hyunjoon dan juyeon membeli tiket masuk, namina dan angeli mulai bergosip.
"parah sih itu temennya hyunjoon ganteng banget"
namina mengangguk setuju, "banget! liat gak tadi pas dia dateng? ganteng banget!"
"iyaa, trus tadi kan pas dateng tuh di belakang dia ada kek pajangan gitu. jadi serasa liat model!"
"setuju banget!"
──
/beginilah penampilan juyeon
──
"hey"
namina dan angeli sontak menolehkan kepalanya, "i-iya?"
"ayo masuk" ajak hyunjoon sambil berjalan lebih awal.
rencana pertama, memisahkan sasaran dengan rekannya.
iya, juyeon mengajak angeli pergi ke peta angkasa. mempelajari macam-macam rasi bintang yang ada.
sementara itu, hyunjoon mengajak namina untuk menghampiri sebuah teleskop yang ada di tempat yang sangat sepi dengan alasan supaya lebih fokus melihat bintang. dan namina setuju-setuju saja.
hyunjoon melihat bintang melalui teleskop itu, lalu membulatkan mulutnya. "indah sekali"
"benarkah? aku mau lihat!" ucap namina bersemangat.
hyunjoon menjauhkan wajahnya dari teleskop dan mempersilahkan namina untuk mencobanya.
namun, hasilnya berbeda. namina tidak bisa melihat apapun, hanya warna hitam yang ada.
"gak ada apa-apa tuh"
"benarkah? tidak mungkin kan bintangnya kabur"
"entahlah"
"coba sekali lagi, mungkin ada beberapa bagian yang harus diatur" ucap hyunjoon sambil memegang sebuah tuas putar yang ada di badan teleskop. "kalau kau sudah bisa melihatnya, bilang oke?"
namina mengangguk, ia kembali menempelkan bagian mata kanannya ke ujung teleskop.
terperangkap!
hyunjoon memutar sekrup itu dan,
"AKH──hmpph"
hyunjoon menutup mulut namina dengan sarung tangan yang ia kenakan.
wajah namina tak kunjung menjauh dari teleskop. kenapa? itu bukan teleskop yang berfungsi untuk melihat benda langit. itu hanya badannya. dalamnya? sebilah pisau tajam yang akan menusuk jika sekrup diputar.
darah segar mengalir di wajah namina. ia memberontak kesakitan. membuat pisau itu membelah matanya lebih lebar. lebih banyak bergerak maka tusukan pun semakin melebar.
hyunjoon menarik tubuh namina. pisau itu lepas dari matanya yang sudah tidak berbentuk, hanya menyisakan bola mata yang terbelah banyak layaknya potongan buah.
hyunjoon mendorong tubuh namina kembali. pisau itu menusuk matanya yang sebelah kiri. ia kembali meronta. kembali membuat tusukan itu semakin parah.
hyunjoon kembali menarik tubuh namina. terakhir, ia menusukkan dahinya dengan pisau itu cukup dalam. lalu ia membelah dahinya dan mencabutnya, membuatnya bisa melihat tulang dahi yang terbelah dan otak namina yang mengeluarkan darah.
lalu pisaunya beralih ke mulut, menusuknya sedalam mungkin dan membelahnya selebar mungkin layaknya bibir joker. bahkan ia menusuk-nusuk lidah namina dengan sadis hingga lidah itu sudah berbentuk tidak karuan.
"sayang sekali hidungmu tidak mancung, kalau mancung, bisa aku masukan ke koleksi toplesku"
setelahnya, ia menghubungi juyeon, "suruh angeli diam di tempat makan. kau datang ke sini"
tanpa menunggu jawaban juyeon, hyunjoon langsung menggeret tubuh namina ke pojok ruangan yang gelap. membiarkan mayat itu tergeletak dengan kondisi wajah yang tidak karuan.
♛
GA SADIS IH PENGEN NANGIS T^T
makasih banyak buat kalian yang udah nonton trailer psycho hwall yang abal abal itu hshshshs. love u all! yang mau nonton lagi, linknya ada di bio uhuy! di part TRAILER juga ada
!!!!
btw, saran dong
SIAPA YANG COCOK JADI PSYCHO BUAT NEXT WORK? JAWAB YA UHUY. siapa tau bias kalian kan yang terpilih MWEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Hwall ✓
Fanfiction☾ Ft. Heo Hyunjoon ヾ2O18 ☽ Cute face doesnt mean that Hyunjoon is a good boy