hari berjalan seperti biasa. bangun pagi, sarapan, berangkat sekolah, belajar, dan lain-lain.
cyrille memasukkan buku tulisnya ke dalam tas. lalu bangkit dari kursi.
"kemana, rill?"
"loker bentar, mau ngambil buku tulis biologi"
lui mengangguk, "perlu ditemenin?"
"oh enggak enggak, nanti juga langsung balik lagi kok"
"okedeeh"
cyrille berjalan keluar dari kelas. kakinya melangkah di tengah-tengah koridor dan berhenti tepat di depan barisan loker.
ia menghampiri lokernya dan langsung membukanya setelah memasukkan kode. alih-alih mengambil buku tulis, ia malah menemukan sebuah surat di sana. amplop surat yang sama seperti surat yang terakhir kali ia terima.
cyrille mengambil surat itu dan memasukkannya ke sela-sela buku. ia menutup pintu loker dan langsung membalikkan tubuh. tapi,
"AAAK" cyrille berteriak dan menutup matanya.
suara tawa mengisi indera pendengaran cyrille, "ini aku, kenapa kau berteriak?"
cyrille membuka matanya perlahan dan langsung membulatkan matanya, tangannya terangkat untuk memukul, "hwall! ngagetin tau!"
hwall terkekeh, "maaf, habis apa?"
"ngambil buku tulis, tapi──"
"tapi?" hwall memiringkan kepalanya.
"tapi aku nemu surat"
"surat? yang kaya waktu itu?"
cyrille mengangguk, "tapi aku belum baca isinya"
"coba buka"
cyrille mengambil surat yang ada di sela-sela bukunya. hwall mengambil buku tulis yang cyrille pegang dan mengamati surat yang sedang dibuka amplopnya.
"bacain, tapi gausah keras-keras"
cyrille mengangguk, ia mulai membaca isi surat, "selamat siang, cyrille. bagaimana kabarmu? sudah lama sekali ya, maafkan aku tidak bisa mengirimimu surat karena aku sedang pergi saat itu dan juga mengurusi sebuah hal. huft, tapi sia-sia hasilnya. mungkin aku memang tidak terlalu lihai dalam hal itu, tapi aku akan mencobanya lagi dengan strategi yang berbeda. aku ingin menjadi juara. oh, jadi juara di hatimu gimana? boleh? hahaha tidak tidak, aku hanya berca──"
"ppfftt" hwall menahan tawanya.
"kenapa?"
"tawa palsumu jelek sekali"
cyrille berdecih, "menyebalkan, aku baca di kelas aja"
hwall langsung merangkul pinggang cyrille, "canda, sayang. baca lagi ayo"
"aku hanya bercanda. lagi pula, kau masih bersama hyunjoon bukan? kudengar ia sempat ditangkap polisi? dan saat di sidang, bukti-buktinya hilang ya? beruntungnya dia. eh aku menulis apaan sih hehehehe. yasudah, cyrille, itu saja dariku. have a nice day!"
cyrille kembali melipat surat tersebut dan memasukkannya ke dalam amplop.
"bagaimana dia bisa tau kalau buktinya hilang?" gumam hwall sambil berpikir.
"eh? memangnya cuman orang yang ada di dalam tempat sidang yang tau ya?"
hwall mengangguk, "tidak ada berita yang meliputiku sejak aku ditangkap, berarti saat sidang pun tidak ada, dan hanya orang yang ada di dalam tempat sidang yang tau bahwa buktinya hilang"
"kau ingat orang yang ada di dalam tempat sidang?"
hwall menggelengkan kepalanya, "tidak, tapi hanya ada sedikit orang di sana dan tidak ada wajah yang dapat dicurigai"
"berarti?"
"berarti
orang yang mengirimu surat adalah orang yang mengirimkan bukti-bukti permainanku ke pihak polisi"
♛
ada yang bisa nebak siapa?
hehehehehehehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Hwall ✓
Fanfic☾ Ft. Heo Hyunjoon ヾ2O18 ☽ Cute face doesnt mean that Hyunjoon is a good boy