64──♛ sorry, hwall

8.7K 1.3K 124
                                    

CYRILLE

aku menatap hwall dengan perasaan bercampur aduk. antara sedih, bingung, dan perasaan lainnya. sedari tadi ia hanya menusuk-nusuk daging dengan garpunya tanpa ada nafsu untuk memakannya.

"hwall, kamu harus makan"

"seorang iblis tidak makan, cyrille"

see? ia selalu menyisipkan kata 'iblis' dalam kalimat yang ia lontarkan dari mulutnya.

huft, ingin rasanya membuatnya amnesia dan lupa apa itu kata iblis.

"kau bukan seorang iblis, hwall. lagipula ibumu senang kok saat kau lahir, kau sesuatu yang berharga untuknya"

"tapi seorang anak tidak akan membuat orangtuanya bunuh diri, berarti aku seorang iblis"

"hwall!"

"APA?!" hwall membentakku dengan keras. urat lehernya terlihat. tangannya menggenggam garpu dengan erat.

aku meneguk ludah dan langsung menundukkan kepala, tidak berani menatap kedua sorot matanya yang sangat hancur saat ini.

terdengar helaan napas dari mulutnya, "maafkan aku, cyrille. aku tidak bermaksud untuk membentakmu, sungguh"

aku mengangguk, "iya aku mengerti kok"

"maaf"

"tidak apa-apa, hwall. kau bisa melampiaskannya kepadaku, aku tidak masalah dengan itu"

ia bangkit dari kursi, "aku pergi dulu"

"kemana?"

"bermain"

aku menghela napas, "hati-hati, aku tidak ingin kau ditangkap polisi lagi"

ia tersenyum tipis, tidak terlalu terlihat sebenarnya. tangannya terulur untuk mengusap kepalaku, "iya"

ia keluar dari rumah dan langsung pergi menggunakan mobilnya. entah kemana.

aku mengusak rambutku, entah harus apa sekarang. aku tau cara ia melampiaskan emosinya hanya dengan cara membunuh dan menciumku dengan kasar tanpa tau batas. sepertinya ia lebih memilih untuk membunuh karena hal yang sedang ia tangisi adalah seorang perempuan. dan ia tidak mungkin merusakku hanya karena ia sedang terpuruk seperti ini.

drrt drrt.

handphoneku bergetar di atas meja makan. aku mengambilnya dan mengangkat panggilan yang masuk.

"halo?"

"sore, cyrille"

"o-oh sore, om hyunjae. ada apa?"

"hyunjoon sedang bersamamu?"

"tidak, baru saja ia keluar"

"kemana kalau aku boleh tau?"

"bermain"

terdengar helaan napas dari ujung sana, "sudah aku duga, pasti ia akan melampiaskannya dengan mencari korban untuk dijadikan bahan permainannya"

"iya, maaf aku tidak bisa mencegahnya"

"hmm tidak apa, aku tau kebiasaan seorang psikopat saat sedang terpuruk"

"i-iya"

"maaf mengganggu waktumu, cyrille. bisakah kau memberitahuku jika ia sudah pulang?"

"iya tentu, om"

"terimakasih. aku merasa beruntung hyunjoon bertemu dengan gadis sepertimu"

Psycho Hwall ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang