🔥13. SEPATU MELAYANG🔥

1.8K 87 6
                                    

***

Bara menyendiri di halaman sekolah belakang, ia tidak habis pikir dengan pemikirannya Alan dan Devan. Sebejat-bejatnya dia, dia tidak pernah merusak seorang gadis.

Sementara tidak jauh dari sana, Cinta melihatnya. Ia langsung menghampirinya.

"Eh ada kak Bar-bar!"

Tidak ada sahutan. Membuat Cinta berdecak kesal karena diabaikan.

"Hallo Kak!"

Lagi-lagi tak ada sahutan.

"Kak Bar-bar!" teriak Cinta  sambil melambaikan tangannya di depan wajah Bara sehingga membuatnya  sadar dan terkejut.

Alhasil  mereka saling menatap dan jarak wajah mereka yang sangat dekat  sehingga mereka saling merasakan hembusan nafas meraka.

Hening, cukup lama mereka saling bertatapan dan akhirnya Bara memilih memutuskan dan mengalihkan pandangannya.

"Apaan sih lo! Ngagetin gue aja!" sentaknya kasar.

Cinta terkekeh, lalu ia duduk di samping Bara, "Habisnya! Aku panggil-panggil dari tadi main ngelamun aja."

"Bukan urusan lo!"

"Galak amat!"

Bara tidak menjawabnya, ia memilih pergi meninggalkan gadis di sampingnya begitu saja.

"Dasar manusia edan!" pekik Cinta yang sudah kesal dengan tingkah laku  Bara lalu dengan sengaja ia melemparkan salah satu sepatunya.

Dan tepat sasaran, sepatunya mengenai kepala Bara.

Bara menghentikan langkahnya, ia merasakan hantaman keras di kepalanya. Bara memejamkan matanya sejenak sambil meringis karena pusing akibat dari hantaman tadi. Matanya kembali terbuka, tiba-tiba pandangannya buram, setelah itu gelap.

"Loh loh loh hei kak Bar-bar ngapain malah tidur tiduran di situ eh!" pekik Cinta, ia langsung berlari menghampiri  Bara yang tidak jauh dari hadapannya.

"Kak bangun! Jangan bercanda gini dong!"

"Woy kak Bar-bar jangan bercanda woy, aku gak suka!"

"Ya ampun! Hey tolong yang di sana ada orang pingsan nih!" pekik Cinta  meminta tolong kepada beberapa anak yang tidak jauh dari tempatnya.

Mereka langsung membawa Bara ke UKS.

***

Devan, Erik, dan Alan  sangat cemas mendapatkan kabar bahwa Bara pingsan.

"Kenapa Bara bisa pingsan gini?" tanya Alan kepada Cinta yang kini sudah berdiri di hadapannya.

"Maaf kak tadi aku iseng aja ngelempar sepatuku asal-asalan. Eh! aku gak nyangka aja kalau sepatunya kena kepalanya kak bara, tapi sumpah aku bener bener gak nyangka kejadiannya kaya begini! Aku nyesel."

"Maksud lo apaan sampek melempar sepatu segala! Lo masih dendam sama bara karena dia sering nindas lo!" bentak Devan marah.

"Bukan gitu juga,  aku gak bermaksud dendam sama kak bara aku cuma-"

"Cuma apa?!"

"Berisik! Kalian bisa diem nggak!!" bentak Erik lalu ia beralih menunjuk Cinta, *Dan untuk lo adek kelas! Mending lo balik sana ke kelas lo! Bara di sini udah ada kita."

Cinta menganggukkan kepalanya, lalu dia pergi meninggalkan UKS dengan keadaan merasa bersalah.

***

Bara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang