🔥27. JEMBATAN CINTA🔥

1.5K 73 6
                                    

Jangan lupa vote and komen

***

Pagi itu Bara sengaja bangun pagi, ia berniat untuk menjemput Cinta.

Saat menuruni anak tangga, tak sengaja ia bertemu dengan Ibu tirinya yang hendak ke atas membangunkannya.

Ibu tirinya pun mengernyitkan dahinya tidak biasanya Bara bangun sepagi ini dan sudah rapi dengan seragamnya.

"Tumben?"

"Eh iya Mi, Bara berangkat dulu ya." Bara mencium punggung tangan maminya.

"Eh tunggu, kamu belum sarapan. Toh ini masih pagi banget Bar."

"Bara buru-buru Mi, nanti Bara sarapan dikantin aja, yaudah Bara pamit ya Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Ibu tirinya hanya menggelengkan kepalanya melihat Bara berlari menuju pintu utama layaknya anak kecil.

ck sudah kebiasaan kalau lagi kesenengan lupa sarapan pinginnya buru buru terus

***

Kini Bara sudah ada di depan rumah Cinta, ia memang sengaja tidak memberi pesan terlebih dahulu kepada gadis itu.

Tidak berapa lama menenggu, gadis itu keluar dari pintu rumahnya bersama laki laki yang menggunakan seragam sekolah yang berbeda dari sekolahnya.

"Loh Kak Bara ngapain pagi-pagi udah ada di sini?" tanya Cinta sedikit keheranan melihat Bara datang tiba-tiba ke rumahnya.

"Jemput lo lah!" jawab Bara yang masih dengan nada ketusnya.

"Kok gak ngechat aku dulu kalau mau ke sini?"

"Lo berharap ya gue ngechat lo terus?"

"Ya.. Ya gak gitu juga sih, tapi kan seh-"

"Udah ah, yuk kita berangkat, ini helm lo," ujar Bara sambil menyodorkan helm bogo bewarna biru muda.

Jujur saja, Cinta sedikit ragu dengan ajakan Bara, ia  kapok tentang di mana ia ditinggalkan sendirian di jembatan. Sendirian!

"Maaf kak Bar, tapi aku kan dianterin bang Danu." Cinta menoleh ke arah Danu yang dari tadi hanya diam saja menyimak,"Ya kan bang?"

Bara menghela nafasnya, ia ikut menoleh ke arah Danu, "Dan, pinjem Cintanya boleh?"

"Yaudahlah sana bawa! Tapi inget, ati-ati!"

"Tuh kan, ayo!"

Cinta menghela nafasnya gusar,ia pasrah dengan ajakan Bara. Toh kalau masalah debat dengan Bara dirinya pasti kalah.

Dasar laki-laki selalu benar, wanita selalu salah!

Motor Bara langsung melaju dengan kecepatan sedang.

Saat melewati Jembatan kemarin, Cinta langsung memejamkan matanya dan memeluk erat tubuh Bara. Ia sudah tidak peduli lagi dengan gengsi. Sampai dirinya tidak sadar jika motor yang ditumpanginnya berhenti di tempat itu lagi.

"Nyaman banget ya meluk gue sampai lo gak sadar motor gue udah berhenti?" sindirnya secara halus.

Katika mendapat kesadarnnya kembali, ia langsung melepaskan pelukannya.

Namun tak berapa lama, kedua mata Cinta langsung membulat dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Turun gih!"

Bara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang