🔥46. DUA EGO YANG BESAR🔥

1.1K 54 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara POV : Jangan maen-maen jangan maen-maen🐍🐍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara POV : Jangan maen-maen jangan maen-maen🐍🐍

***

Selama perjalanan Bara dan Cinta saling diam, sementara Erik dan Devan yang ada di bangku depan mau tidak mau harus diam juga.

Cinta menghela nafasnya lelah, tangannya membuka resleting tas kecilnya dan mengambil ponselnya di dalam sana.

Rupanya 3 menit yang lalu Abel mengirimnya pesan.

From : Abel Cantik
Kak Singgih kok gak ikutan sih:(
Sedih banget gue:(

Kedua sudut bibirnya sedikit terangkat ke atas, ternyata Abel masih tetap setia menyukai Singgih. Demi Abel ia harus mengubur perasaannya buat Singgih, karena dirinya tidak mau lagi menyakitkan perasaan Abel untuk kedua kalinya.

Cinta memejamkan kedua matanya sejenak,demi Abel dia harus melawan gengsinya untuk menyapa Bara terlebih dahulu.

"Kak?." Lirihnya sambil menoleh ke arah Bara yang sedari tadi kedua matanya tertutup rapat, entah cowok itu tidur atau tidak.

Namun

Bara membuka kedua matanya, tanpa menoleh ia menjawab, "APA?"

Cinta menggigit bibir bawahnya, kok kesannya Bara yang marah? Seharusnya dirinya dong.

Bara melirik ke gadisnya dengan wajah datar, "Lo mau ngomong apa?"

Cinta menghela nafasnya kasar, "Kenapa kakak gak ngajak kak Singgih?"

"Gak penting!" jawabnya dan kembali menatap lurus ke depan.

"Kenapa gak penting? Kak Singgih kan saudara kakak."

Bara berdecak pelan, ia kembali menatap Cinta dengan raut wajah tidak suka, "Kenapa lo jadi ngebet banget buat dia ikutan sih?!"

"Apa sih? Kakak mau cemburu buta lagi?! Ini juga atas perintah Abel kok! Lagian aku gak habis pikir ya kenapa kakak segitu bencinya  sama dia? Bagaimanapun juga dia saudara kembar kakak!"

Bara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang