Abyan Bara Wiryamata. Siapa yang tidak mengenal sosok playboy , bad bay, sekaligus tukang gosthing di sekolahnya? Namun hal itu tidak menutupi pesonanya yang begitu menarik di mata kaum hawa.
Seorang Bara tidak pernah serius menjalin hubungan denga...
Suara jam weker berbunyi nyaring. Udara dingin di pagi hari masih tersisa. Kasur masih terasa sangat empuk untuk menyangga tubuhku yang lelah. Selimut yang menyelimuti tubuh sudah agak terbuka dan berantakan dibandingkan dengan semalam.
Setelah aku menegakkan tubuhku dan bangun dari kasur yang sangat nyaman itu, dengan tubuh yang terseok-seok aku menuju ke kamar mandi dan membasuh wajahku di sana, dan berharap akan ada pencerahan setelah itu. Berharap kesegaran segera menyergap tubuhku yang masih dibayangi oleh rasa kantuk dengan tingkat level sangat tinggi. Air yang keluar dari kran segera aku basuhkan ke wajahku dan sedikit aku oleskan ke tangan serta kakiku. Aku melakukannya berulang-ulang dan berharap dengan cepat aku akan move on dari rasa kantuk yang sangat berat ini.
Setelah aku mencuci wajahku, aku pergi ke dapur untuk membantu bibi, sebenarnya beliau selalu menolak dan tetap menyuruhku istirahat, tapi aku ngotot untuk membantunya.
Setelah semuanya sudah selesai, kulihat Papa, Bang Danu, dan wanita itu menuruni anak tangga, Meskipun libur kerja, Pagi ini Papa sudah rapi banget beda sekali dengan bang Danu, di hari libur gini dia pasti malas banget untuk mandi. Lihat saja, raambutnya masih berantakan, wajahnya kusut, eh tunggu aku kan juga gitu, males banget untuk mandi apa lagi dihari minggu gini. Yah tau sendiri kan,
Hari Minggu bagi para jomblo mandi adalah salah satu hal jarang dilakukan, sekaligus hemat air dan sabun.
Disela-sela kami makan, bang Danu membuka suara dan menatapku.
"Cin"
"Kenapa bang?"
"Habis ini lo mandi, terus ikut gue ya?"
"Kemana?"
"Rumah temen."
"Oh oke deh."
Akupun mengiyakan ajakan bang Danu, sekali kali keluar sama kakak, kita kan baru akur.
Setelah membersihkan tubuhku aku menunggu Bang Danu di ruang tamu, sebenarnya kalau bang Danu tidak mengajakku keluar, tidak mungkin juga pagi pagi gini aku sudah rapi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah semuanya selesai Kami pun langsung berangkat menuju rumah teman bang Danu.
.....
Author POV
Di meja makan Singgih terus menerus menatap Bara dengan tatapan dinginnya.
Bara pun yang merasakannya sedikt risih eh bukan sedikit sih, tapi sangat risih. Bara pun langsung menghentikan aktifitas makannya, ia menaruh kembali sendok dan garpu ke atas piring.