🔥36. KELEWATAN🔥

1.3K 65 2
                                    

***

Mobil Sandy terparkir rapi di parkiran sekolahnya. Saat kedua kaki Cinta baru saja keluar dari mobil Sandy, kini matanya saling bertemu dengan mata hazel milik Bara.

Cowok yang mengenakan switer bewarna putih garis-garis hitam itu pun menarik lembut pergelangan tangan Cinta, "Ikut gue bentar, ada yang perlu gue bicarakan sama lo."

Mata Cinta melirik Sandy untuk minta izin dari lewat gerakan mata dan Sandy mengedipkan matanya, itu tandanya dia mengizinkannya.

Sementara itu Bara langsung menarik Cinta. untuk membawanya ke taman belakang.

Mereka berdua duduk di bangku kayu panjang. Suasananya masih hening, tanpa ada satu kata yang keluar dari mulut mereka.

Cinta melirik ke arah Bara yang pandangannya masih lurus ke depan dengan wajah yang tidak bisa ia baca.

Cinta menghela nafas pelan, tangannya meremas roknya sendiri, "Kakak mau ngomong apa?"

Bara menoleh, ia juga menghela nafasnya lalu menatap kedua mata Cinta dengan intens, "Maaf. Maaf atas kesalahan gue ke lo."

Cinta diam mematung, entah kenapa lidahnya kelu untuk untuk bergerak dan mengeluarkan suara. Jujur saja, rasa sakit di hatinya masih terlintas di benaknya.

"Maaf gue udah kelewatan sama lo, gak seharusnya gue ngelakuin itu. Seharusnya gue ngaca dulu sebelum bertindak."

Cinta hanya menunduk tak terasa matanya mengeluarkan butiran air mata.  Kenapa dirinya menjadi cengeng jika bersama Bara? Knapa dirinya menjadi sangat sensitif jika berhadapan dengannya?

Tangan Bara mengangkat lembut dagu Cinta dan mengusap lembut air mata menggunakan jempolnya. Jujur, melihat gadis ini menangis, hatinya sangat sakit, ia lebih tersakiti jika gadis yang di cintainya harus menangis apalagi karenanya.

Bara berdiri lalu ia membungkuk dan meneggelamkan kepalanya di paha Cinta, sementara tangannya mengenggam erat tangan gadis itu,"Gue minta maaf Cin, maafin gue. Gue salah."

Cinta membelakkan matanya, ia tak percaya Bara melakukan hal yang memalukan demi dirinya, Cinta langsung membantu Bara berdiri,"Kak bangun, aku udah maafin kok, aku juga minta maaf kalau aku punya salah sama kakak."

Bara tersenyum senang, ia langsung membawa Cinnta ke dalam pelukannya, "Lo memang wanita tersabar Cin! Gue bangga sama lo! Makasih. Makasih udah maafin gue."

Cinta tersenyum sambil membalas pelukan Bara, "Iya kak, makasih udah jadi teman ba--"

Bugghh

Tiba-tiba Singgih datang Bara agar melepaskan pelukannya, lalu melayangkan bogeman ke pipi kembarannya itu.

Bara yang tak siap itu jatuh tersungkur ke tanah, dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Sementara Cinta memekik kaget tentunya.

Bara terkekeh, tangannya mengusap pelan darah yang ada di sudut bibirnya, kemudian dia bangkit dan membalas apa yang dibuat oleh kakak kembarannya.

Bugghhhh

"Bangsat!"

Singgih kembali bangkit ia juga langsung menjotos lagi pipi sebelah kiri Bara.

Sementara Cinta sudah tidak tahan lagi melihat kedua orang yang saling adus jotos.

"STOP!"

Mereka berdua langsung menatap Cinta yang berteriak kencang, Singgih langsung mencekal kasar lengan pacarnya.

"Ikut gue!"

Bara tidak terima, dia juga mencekal lengan Cinta bedanya cekalan Bara lebih lembut, "Apa sih lo?! Datang-datang langsung main pukul! Dan sekarang seenaknya aja lo mau bawa Cinta? Gak bisa! Gue masih ada urusan sama dia!"

Bara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang