🔥19. ANEH?🔥

1.5K 76 14
                                    

Segala sesuatu yang dirasakan sendirian memang terkadang menyakitkan, sama seperti kita mencintai. Seseorang memperjuangkan mati-matian tapi diabaikan

..

Hallo gesss!
Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih banyak kepada kalian kalian yang sejauh ini kalian sudah membaca,ngevote, dan komen di ceritaku. Dan aku harap banget kalian tidak bosan melakukan kebaikan-kebaikan ini ya hihi.

Doakan agar Tuhan selalu memberi kelancaran dalam setiap usaha usahaku:')


Kalian dapat salam dari Abyan Bara Wiryamata I LOVE YOU katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian dapat salam dari Abyan Bara Wiryamata I LOVE YOU katanya


***

Pagi yang sangat cerah, sudah kebiasaan Bara berendam atau lebih tepatnya berenang, apa lagi di hari libur. Saat dia sedang asik-asiknya berenang, dia merasa ada yang memanggil namanya berkali-kali dan dia pun berhenti melakukan aktivitasnya lalu menoleh ke sumber arah tersebut, ternyata benar dugaannya, ada Maminya di sana.

"Ada apa Mi?" Bara mengelap wajahnya menggunakan handuk kecilnya.

"Mami minta tolong dong, kamu sekarang ke minimarket gih!"

"Ngapain emangnya?"

"Main bekel."

"Serius lah Mi."

"Ya belanja lah gimana sih!" ujar Maminya lalu mencubit perut anak tirinya karena gemas melihat Bara yang pura pura polos.

"Ya maksudnya belanja apa hm?"

"Tolong beliin Mami Kiranti," ujar Maminya sambil tersenyum malu sehingga terlihat deretan giginya.

Dahi Bara berkerut, "Apa itu?"

"Udah deh gak usah kebanyakan tanya. Kalau kamu masih gak ngerti nanti kamu bisa tanya sama pelayan pelayan yang ada di sana."

"Oke!"

"Oh ya sekalian beli Protex ya" ujar Maminya yang kini senyumannya semakin melebar.

Bara hanya mengangguk, sebenarnya dia tak mengerti tentang pesanan Maminya yang terdengar asing ditelinganya, tapi dia tak mau ambil pusing dengan cepat dia berjalan menuju kamarnya lalu pergi ke supermarket untuk membeli pesanan maminya.

Sesampai di supermarket Bara langsung menghamipiri pelayan disana dan bertanya yang dipesan Maminya.

"Permisi Mbak saya mau tanya Kiranti sama Protex di mana ya?" 

Awalnya mbak-mbak itu terkejut, dan terlihat dari wajahnya seperti menahan ketawa. Namun Bara tidak memperdulikannya.

"Mbak?"

"Oh ya, yuk ikutin saya dek."

Pelayan tersebut berjalan dan Bara pun mengekorinya dari belakang lalu pelayan tersebut berhenti dan menunjukkan apa pesanan Bara tadi.

"Lah di sini Mas, kalau Kiranti yang ada di sini, kalu protex ada disebelah sini Mas tinggal pilih aja."

"Oh makasih."

Bara pun mengambil Kiranti yang ada disebelah kirinya lalu ia juga mengambil Protex yang ada di sebelah kanannya setelah itu Bara berjalan menuju kasir dengan tangan kirinya membawa Kiranti sedangkan tangan kanannya membawa Protex tak sengaja dia melihat perempuan yang tak asing dari pandanganya iya benar perempuan itu Cinta.

"Woy!"

Merasa ada yang memanggil Cinta pun menoleh, dan ia langsung membulatkan matanya ketika diman-mana dirinya selalu bertemu Bara.

Mata Cinta beralih apa yang di bawa Bara. Ia berusaha menahan tawanya ingin rasanya dia tertawa ngakak karena bagaimana mungkin seorang laki-laki dengan pedenya membawa barang seperti itu. Dan sepertinya urat malunya sudah putus .

"Woy! Lo itu udah jelek budeg lagi!"

Cinta sedikit tersentak karena Bara meneriakinya, kemudian ia memutar kedua bola matanya jengah, "Kak Bara ini kalau ngomong seenak jidat aja!"


"Gue ganteng, suka-suka gue!"

Cinta hanya mengerutkan Dahinya tak mengerti apa yang diucapkan Bara barusan, menurutnya itu tidak nyambung.

"Hah apa hubungannya coba?"

"Ada!"

Cinta menyilangkan kedua tangannya di dadanya, "Apa?"


Bara menunjuk Cinta, "Lo!" kemudian beralih menunjuk dirinya sendiri, "Gue end!"

"Maksutnya apa coba?"

"Lo gila gue keren," ujar Bara lalu meninggalkannya dan menuju kasir.

"Dasar brengsek!! mulut lo gue sumpel pembalut mampus lo," batin Cinta yang kesal atas sikap Bara.

Sebenarnya Cinta heran dengan sifat Bara kepada dirinya, kadang sifatnya ramah, suka gombal sana sini, caper, sifat playboy nya keluar, dan kadang juga cuek.

Aneeeeeh. Batinnya

***

Uluh uluh imutnya mereka berdua😍😍


Tunggu kisah selanjutnya ya

Bara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang