🔥42. BARA CEMBURU🔥

1.3K 66 25
                                    


Plaakkk

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Cinta membuat gadis itu lumayan terkejut karena mendapat serangan tiba-tiba, kemudian ia mendongakkan kepalanya sambil memegang pipinya yang masih terasa panas.

"Mau lo apa?!" bentak Abel murka sambil menunjuk Cinta dengan jari telunjuknya.

Cinta bangkit dari tempat duduknya, "Kenapa Bel? Maksut lo apa?"

"Lo maruk banget jadi cewek! Kemarin  kak Singgih lo gebet, sekarang kak Bara! Tujuan lo apa sih hah?!"

"Lo gak tau masalah sebenarnya."

"Gue gak peduli. Yang gue gak nyangka ternyata lo gak jauh beda sama cewek gampangan! Lo gak sadar ya kalau lo udah nyakitin kak Singgih?!"

Nyakitin katanya?
Hello di sini justru Singgih lah yang menyakiti dirinya. Kenapa perempuan selalu salah? Kenapa pihak laki-laki selalu benar?

Sementara Nada yang baru saja membeli minuman kaleng dari kantin, ia mendengar semua ucapan Abel. Nada tidak terima, gadis itu langsung marah.

"Lo perempuan kan? Nggak usah bentak-bentak napa hah?!"

Abel  beralih menatap Nada sambil mengangkat ibu jarinya menunjuk  wajah gadis itu, "Diem lo! Gue gak ada urusan sama lo Nad!"

"Urusan Cinta juga urusan gue! Kenapa lo?! Gak terima?!" jawab Nada tak terima.

"Udah Nad, jangan ikutan marah. Ini urusan gue," ujar Cinta menyentuh lengan Nada.

"Gak bisa gini dong Cin! Nih anak makin lama makin belagu!"

"Mungkin dulu gue pernah takut sama lo, tapi enggak untuk sekarang!"

"Gue gak peduli tuh!"

Cinta menghela nafasnya, ini yang punya masalah siapa yang berantem siapa?

Nada menghempaskan bokongnya di bangkunya "Jauh jauh lo dari bangku gue! Muak gue liat lo!"

Sebelum kembali ke bangkunya, Abel terlebih dahulu menatap Cinta dengan wajah tidak suka.

"Haus gue," ujar Cinta meneguk minuman yang di beli Nada tadi.

"Gue juga haus gara-gara tuh macan garong!"

Bagus deh Abel nampar sih Cinta biar tau rasa tuh cewek

Itu sebagai pelajarannya jadi cewek kok gatel

Dasar bitch

Cewek murahan sok manis pula, malu maluin kelas kita aja

Tampangnya aja polos tapi hatinya kek sampah

Sumpah gue jijik lihat tuh muka cabe

Kenapa sih sekolah ini melihara cabe pasar kayak dia

Kenapa kak singgih ma kak Bara bisa suka sama cewek jelek kek dia sih

Tau, mungkin dipelet kali sama dia

Cinta memilih menulikan pendengarannya, teman-teman di kelasnya memang tidak ada yang waras, ralat mereka semua bukan temannya kecuali Nada dan Abel mungkin?

Brakkkk

Nada mengebrak meja dengan kasar, lalu ia kembali berdiri dari tempat duduknya, matanya yang indah menatap tajam ke arah teman-teman sekelasnya.

Sementara Cinta menatapnya dengan horor.

"Mulut kalian gak capek apa dari tadi ngoceh mulu!!"

"Lah suka-suka kita dong, mulut-mulut kita kenapa lo yang sewot?"

Bara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang