"Bocah kecil.. ""Hey, bocah kecil.. "
Suara bisikan seorang pemuda yang berada tepat dibelakangnya mengalihkan atensi Jihoon yang sedang berdiri di sebuah bus yang tak terlalu ramai namun ada beberapa orang yang memilih untuk berdiri menyisakan kursi kosong untuk mereka yang lebih membutuhkan dan Jihoon meniru perilaku baik mereka.
"Psst.. Mungil.."
Mencoba tak peduli karna ia tak merasa panggilan itu untuknya, Tapi jauh di lubuk hatinya ia merasa tersinggung.
Akhirnya ia menyerah, ia coba menengok ke arah lain yang sekiranya ada bocah kecil atau orang lain yang cocok dipanggil 'bocah kecil mungil' itu. Jihoon harap panggilan itu bukan untuknya karna kalau iya..
"Iya kau! Kau yang tepat didepanku, Lihat kebelakangmu.."
Dengan gerakan cepat ia menengok kebelakang, pada pemuda yang berani memanggilnya dengan panggilan menghina itu, matanya melotot siap memberi glare mengancam pada pemuda itu namun yang didapatinya bukan rupa seperti apa wajahnya melainkan dada rata tertutup kemeja putih dengan cap almamater sekolah di saku kirinya.
Sial, Jihoon benci mengakui sebuah fakta bahwa ia harus selalu mendongak untuk melihat wajah orang disekitarnya. Kecuali jika ia berada di lingkungan taman kanak-kanak.
Dengan dongkol ia menengadah dan mendapati seorang bermata sipit tengah tersenyum menjengkelkan kepadanya.
"Apa maksudmu dengan panggilan itu? Kau mengajaku berkelahi ha!?"
Pemuda itu terbahak membuat Jihoon makin geram dibuatnya.
"Maaf, aku hanya tidak tau harus memanggilmu apa.. Aku baru melihatmu didaerah sini"
Jawabnya sambil memegang perut dan mengusap setitik air diujung matanya akibat terlalu nikmat tertawa."Tetap saja! Aku tersinggung dengan panggilan yang kau berikan!"
"Kenapa? Menurutku itu lucu"
"Itu tidak lucu"
Guman Jihoon sebal, ia melipat tangannya didepan dada dan memasang raut jengkel yang malah membuat wajahnya semakin menggaskan."Aku Yoon Soonyoung, panggil Soonyoung atau Hoshi, itu nama kerenku, hehe.. Dan siapa namamu?"
"Jangan coba mengakrabkan diri padaku, aku tak mau kenal denganmu. Kau menyebalkan"
Jawabnya dingin.Soonyoung memiringkan kepalanya.
"Padahal, kita bertetangga loh.. Aku ada dibelakangmu saat berjalan menuju halte bus, Mau bagaimana pun akhirnya kita akan kenal juga""Terserah, aku tak peduli"
Soonyoung hanya tersenyum menanggapinya.
"Ngomong-ngomong kau mau kemana dengan seragam sekolah elit itu? Ku tebak kau baru pindah dari kota ya?""Tentu saja ke sekolah baruku"
Pada akhirnya Jihoon malah terbawa obrolan yang dipancing orang yang katanya tak ia pedulikan."Hm? Perasaan di daerah ini hanya ada satu kawasan sekolah dan menurutku kau salah bis"
Jihoon menatap bingung pada Soonyoung.
"Bukankah kau juga mau kesekolah? Jika sekolah disini hanya ada satu kenapa kau naik bis ini?""Karna aku tau kau salah naik bis dari awal, maka dari itu aku mengikutimu. Lihat sekelilingmu, hanya aku dan kau yang berseragam. Aku yakin seharusnya kau bersekolah di kawasan yang sama dengan sekolahku, disana semua tingkatan sekolah ada, dari mulai Sekolah menengah atas, menengah pertama sampai.. "
Soonyoung menjeda kalimatnya, ia melirik Jihoon dengam senyum jahil.
"Taman kanak-kanak juga ada untukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Papa [SVT]
FanfictionMenceritakan kehidupan Choi Seungcheol si Alpha yang menjadi Papa tunggal yang protektif kepada ke 5 anak Omega cantik nya. "Aku begitu menyayangi mereka, rasanya 90% nyawaku ada pada mereka" Warn! Omegaverse BxB Age Switch #1 meanie // 010319