Senyum penuh arti itu terpasang di bibir tipis seorang anak berwajah campuran, tangannya yang ia telusupkan pada laci dibawah meja tengah menggenggam secarik kertas dengan goresan sketsa wajah seseorang yang ia buat semalam.
Kepalanya mendongak saat seseorang yang ia tunggu-tunggu memasuki kelas, anak itu tersenyum lima jari saat netranya melirik ke arahnya.
"Bagaimana penampilan baruku?"
Seungkwan, si bocah berpipi tembam yang kini setelannya telah berganti menjadi kemeja putih dan celana abu diatas lutut, seragam yang digunakan seluruh murid di SD barunya ini."Sama seperti yang lain"
Jawab Hansol dibalas kekehan oleh Seungkwan."Akhirnya, jujur kemarin aku agak malu karena memakai baju yang beda dengan kalian"
Kini Seungkwan telah duduk disebelah Hansol."Em.. Seungkwan, aku.. Ingin menunjukan sesuatu padamu.."
Cicit Hansol dengan sedikit semburat malu."Apa itu-- oh, tunggu! Aku jadi ingat sesuatu"
Dengan cepat bocah berparas manis itu merogoh sesuatu di ranselnya, lalu mengeluarkan secarik foto. Tangannya bergerak menyandingkan foto itu dengan wajah Hansol.
"Sudah kuduga, kau benar-benar seperti Leonardo. D."Kepalanya menengok kesamping, melirik foto yang Seungkwan pegang, ia mengambilnya lalu melihat wajah tampan seseorang di foto tersebut.
"Ini.. Dicaprio"
"Dicaprio? Bukannya Da Vinci?"
Seungkwan dengan ekspresi polosnya."Da Vinci itu seniman, kalau Dicaprio itu seorang aktor"
"Memang itu maksudku, wajahmu seperti seorang aktor Leonardo Da Vinci"
"Sudah kubilang, dia Dicaprio.."
Ucapnya dengan nada malas dan raut kecewa."Ma.maaf... Aku kan tidak tahu, apa kau tak suka aku samakan dengan aktor ini? Padahal dia tampan sekali"
Seungkwan mulai merasa bersalah melihat reaksi Hansol yang tidak baik."Bukan itu, kemarin kau bilang aku seperti Da Vinci. Aku kira karena kau melihat hasil gambarku"
"Eh, kau bisa menggambar? Aku belum melihatnya"
"Bu.bukannya kemarin kau melihatnya saat membuka bukuku?"
"Oh.. Itu.. Maaf, saat kau pergi ke toilet aku sedikit mengintip bukumu untuk melihat jawaban soal kemarin.. Hehe"
Flashback
Hansol baru kembali dari toilet, ia memasuki kelas setelah membungkuk permisi pada guru yang tengah duduk di mejanya. Setelah dipersilakan ia berjalan menuju bangku nya disebelah seorang murid baru bernama Choi Seungkwan.
Ia terdiam sejenak, matanya membulat saat teman barunya itu tengah mengutak-atik bukunya yang penuh dengan rahasia dihalaman belakangnya.
"Kau lihat apa?"
"Ah, Hansol.. Kau sudah kembali..."
Dengan cepat Seungkwan menutup buku itu, ia menatap Hansol cengengesan.
"Maaf, sudah membukanya tanpa ijin.."Hansol tak menjawab, ia meraih bukunya lalu mendudukan diri disebelah Seungkwan.
"Tidak apa... Lain kali bilang, ya."
Seungkwan mengangguk dan dihadiahi senyuman oleh Hansol. Melihat itu, Seungkwan jadi tersadar bahwa teman sebangkunya ini sangatlah tampan. Ia jadi teringat sosok lelaki tampan pemeran Romeo di film Romeo and Juliet yang pernah ia tonton, kalau tidak salah namanya...
"Hansol. kau tahu, aku pikir kau seperti Leonardo.. De.. Da.."
"Da Vinci?"
"Ah, ya! Kau seperti Leonardo David apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Papa [SVT]
FanfictionMenceritakan kehidupan Choi Seungcheol si Alpha yang menjadi Papa tunggal yang protektif kepada ke 5 anak Omega cantik nya. "Aku begitu menyayangi mereka, rasanya 90% nyawaku ada pada mereka" Warn! Omegaverse BxB Age Switch #1 meanie // 010319