Jeongcheol : Heal the rut

11.2K 1.3K 335
                                    


"Papa.. Jisoo ingin dipeluk.. "
Si manis yang tak tahu apa yang tengah terjadi pada dirinya itu merengek, menahan panas dan sakit yang baru pertama ia rasakan.

ia juga bingung kenapa instingnya mengatakan jika sakit ini akan hilang saat seseorang menyentuhnya. Menyentuh seluruh tubuhnya yang terasa panas.

"hh.. Tidak.. "
Tolak Seungcheol dengan suara tertahan dan napas memburu.

"Kenapa..? Ini sakit.. Jisooh, Jisoo harus dipeluk!"
Tak sabar, akhirnya Jisoo merangkak lalu memeluk leher Seungcheol erat.

Matanya membelalak, nafsunya makin menuncak saat hidungnya menempel pada leher anak sulungnya.

Tanpa kehendaknya, Seungcheol malah menjadikan kesempatan ini untuknya menghirup lebih dalam aroma manis yang menguar dari tubuh Jisoo.

"Papa.. Apa semua baik-baik saja?"
Pertanyaan dari Minghao seolah hanya tiupan angin lewat bagi kedua manusia yang tengah berjuang menahan gejolak birahi dalam tubuh mereka.

Anak itu tak berani mendekat sedikit pun, ia makin merapatkan punggungnya pada tembok karena tak tahu harus melakukan apa.

'Bruk'

Tubuh kecil Jisoo terhempas diatas kasur dengan tubuh Seungcheol yang kini mengukungnya, membuat si Omega manis tersenyum karena telah berhasil mempengaruhi si Alpha tampan.

Kedua tangan Jisoo terulur, hendak memeluk kembali tubuh Papanya. Namun tiba-tiba tubuhnya diangkat dan dibalikkan dengan kasar, kini posisinya telah tengkurap tanpa bisa bergerak karena tangan besar sedang menahan kepalanya.

Mata berkabut dan pupil melebar, Seungcheol menatap tengkuk jenjang itu dengan lapar. Ia menyeringai dengan lidahnya menjilat sisi bibir yang hampir meneteskan liur.

Seungcheol telah masuk kedalam Rut yang terjadi disaat pheromon Omega telah mempengaruhi seluruh pikiran seorang Alpha, dimana ia sudah tak memikirkan hal lain selain menggigit Omega dihadapannya dan melakukan Mating atau penyatuan untuk mengklaim bahwa ia adalah miliknya lalu menjamah sekujur tubuh Omeganya sampai Rut dan Heat keduanya mereda.

*Bite
'Grtt!'

"Aaaaghh..! "

"Papa! "
Minghao berteriak melihat apa yang terjadi dihadapannya. Panik, ia pun cepat lari keluar kamar untuk mencari pertolongan.

Darah menetes mengotori sprei, Seungcheol melepas kaus yang ia kenakan dengan terburu-buru dan Jisoo berbalik saat kepalanya terlepas dari tangan Seungcheol.

"Papa.. "
Lirih Jisoo, kembali hendak memeluk Seungcheol seakan ia bisa mati jika tak melakukannya. Namun Seungcheol dengan cepat menggenggam kedua tangannya, mengikatnya pada kepala ranjang dengan kaus yang tadi ia kenakan.

"Papa.. Kenapa mengikatku?"
Lirih Jisoo bingung.

Seungcheol mengusap surai yang lepek dibasahi keringat itu dengan tangan yang bergetar, setitik darah menetes di pipi merah Jisoo dari tangan Seungcheol yang berlumuran darah.

"Lepaskan.. Hiks.. Jisoo sedang kesakitan, kenapa papa malah mengikatku.. Hiks.. "
Jisoo mulai menangis, frustasi dengan rasa menyakitkan yang menyerang tubuhnya.

"Sst.. Jangan menangis, Papa menyayangimu"
Sebuah kecupan lembut mendarat dikening Jisoo yang dabasahi keringat.

"Kau akan baik-baik saja, sayang. Papa janji"
Lanjutnya, mengukir senyum lembut untuk menenangkan, lalu bangkit dan turun dari ranjang menjauhi Jisoo.

Seungcheol telah berhasil mengembalikan sebagian kesadarannya karena rasa sakit dari gigitan pada lengannya saat melindungi tengkuk anak sulungnya.

Single Papa [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang